• Minggu, 21 Desember 2025

Ali Sadikin, Jenderal Marinir Bintang 4 Pertama di Indonesia: Arsitek Korps Marinir, Arsitek Pembangunan Jakarta yang Dicerca Ulama Gegara Judi

Photo Author
- Minggu, 14 Desember 2025 | 10:30 WIB
Jenderal Kehormatan Marinir Ali Sadikin dikenal sebagai perwira militer KKO yang aktif berperang saat Agresi Militer II Belanda dan pemberontakan Permesta.  (Foto: Wikipedia)
Jenderal Kehormatan Marinir Ali Sadikin dikenal sebagai perwira militer KKO yang aktif berperang saat Agresi Militer II Belanda dan pemberontakan Permesta. (Foto: Wikipedia)

Di samping itu, pasukan melakukan pertempuran dalam rangka Gerakan Pembersihan Tentara Pendudukan Belanda I, II, dan III. Operasi itu dilaksanakan hampir secara berurutan antara daerah Randudongkal dan Pangiringan pada Maret 1949.

Baca Juga: Pengakuan Mengejutkan Leo Wattimena, Sepak Terjang Omar Dhani, dan Jejak AURI di Balik G30S PKI

Akhir Maret 1949, Pasukan CM menempatkan kekuatan induknya di Desa Penggarit, Pemalang, untuk konsolidasi dan menyusun kekuatan.

Kosentrasi pasukan di Penggarit ini tercium oleh Belanda. Bulan April 1949, tentara Belanda dengan kekuatan besar menyerbu Penggarit dengan menggelar operasi pembersihan kampung.

Pertempuran meledak dengan sengitnya dan berlangsung dari pagi hingga sore. Korban berjatuhan di kedua belah pihak.

Menjelang magrib, Belanda menarik mundur pasukannya dengan pertimbangan jumlah korban di pihaknya lebih banyak. Belanda lalu mundur membawa kekalahan.

Baca Juga: Deretan Istri-istri Bung Karno, Ada yang Paling Setia dan Menolak Diceraikan Hingga Bunuh Diri karena Cemburu

Selain Penggarit, dua daerah lain yang diserbu Belanda yakni Wirodeso dan Petarukan juga dapat dipertahankan berkat bantuan pasukan Grup A CM-CA IV.

Jadi Jenderal KKO Termuda

Pasukan Marinir juga ikut beraksi di luar Pulau Jawa setelah masa revolusi kemerdekaan. Ali Sadikin dkk ikut dalam pertempuran memberangus pemberontakan Permesta di Sulawesi Utara pada 1958.

Ali terlibat aktif dalam pendaratan KKO di Minahasa, Sulawesi Utara dalam operasi penumpasan Permesta. Di sana, pasukan KKO melakukan pendaratan amfibi di luar Kota Manado.

Lalu batalyon yang dipimpin Ali Sadikin berhasil menjadi pelopor dan menjadi ujung tombak perebutan Kota Manado dari pihak Permesta.

Baca Juga: Pesawat, Fiat, Hingga Limousine dalam Pelarian dan Misi Terakhir Tokoh G30S PKI DN Aidit

Momennya bersamaan dengan waktu operasi RPKAD yang terjun payung dan merebut lapangan terbang Mapanget alias Bandara Sam Ratulangi.

Setelah merebut Kota Manado, tahap berikutnya pasukan TNI berupaya merebut kedudukan Permesta di kedalaman Minahasa. Untuk masuk ke kedalaman Minahasa dari Kota Manado, pasukan TNI harus naik ke sebuah ketinggian.

Jalan satu-satunya menuju Minahasa tengah adalah melalui Kinilow. Kalau naik mobil, kurang lebih 45 menit dari Kota Manado.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Jimmy Radjah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X