KONTEKS.CO.ID - Nama lengkapnya Zainal Sabarudin Nasution. Pangkatnya mayor. Kelakuannya aneh, sadis, dan cenderung memiliki watak psikopat. Kabarnya dia hobi meminum darah musuh dan gampang menembak orang. Dia bisa menembak orang yang menurutnya adalah mata-mata Belanda meski tanpa bukti sekalipun.
Sabarudin adalah potret buram Revolusi Indonesia. Ada banyak cerita ngeri soal Sabarudin yang haus darah. Bersama pasukannya, Sabarudin dengan brutal menghabisi orang-orang yang dianggapnya mata-mata Belanda. Bahkan selembar foto bersama Ratu Belanda pun dianggapnya sebagai bukti bahwa orang Indonesia yang ada di dalam foto itu adalah mata-mata Belanda.
"Sabarudin itu berbahaya, dengan gerakan jarinya saja ia bisa membunuh orang," kata Himawan Sutanto, seperti dicatat Moehkardi di buku "Peran Surabaya dalam Revolusi Nasional 1945".
Tak banyak informasi tentang gambaran diri dari Sabarudin ini. Hanya satu fotonya yang diketahui. Di foto yang diambil dari buku Harry A Poeze itu, dia terlihat berkacamata hitam memegang sebilah pedang katana sambil menyilangkan kaki.
Meski informasi tentang gambar diri Sabarudin sangat minim, tapi tidak dengan kelakuannya. Kesadisan dan kebrutalannya sangat tersohor. Para pejuang revolusi kemerdekaan 1945 di Surabaya, Sidoarjo dan sekitarnya pasti tahu nama Mayor gila ini.
Kesadisannya membuat dia dijuluki sebagai "Macan Sidoarjo". Jabatannya adalah komandan PTKR, Polisi Tentara Keamanan Rakyat, cikal bakal polisi militer. Tugasnya menjaga disiplin militer di kalangan tentara. Di masa revolusi, lembaga ini juga bertugas mengantisipasi bahaya mata-mata karena tugasnya seperti Kempetai zaman Jepang.
Baca Juga: Cerita Tentang Laswi, dari Mangga Tuti Amir Hingga Duo Maung Bikang yang Doyan Penggal Kepala Musuh
Sabarudin tersohor doyan main tangkap orang tanpa pandang bulu. Tentara, polisi, bahkan orang-orang sipil ditangkapnya. Anggota PTKR pimpinan Sabarudin tak kalah sadis dibandingkan Kempetai zaman Jepang yang sudah dikenal kejam.
Dari Membakar Korban Hingga Menculik Jenderal
Buku "Petualangan Mayor Sabarudin: Rekam Jejak Brutal Perwira Pejuang 1945-1950" karya Suparto Brata mencatat, Sabarudin pernah menangkap tiga pemuda Ambon yang ia tuduh sebagai mata-mata. Mereka dibawa ke markas PTKR. Lalu si Macan Sidoarjo memerintahkan seorang etnis Sikh, India, pelarian serdadu Inggris untuk mengeksekusi mereka.
Tapi bekas prajurit Inggris ini menolak. Sambil menangis, ia meminta dibebaskan dari tugas mengeksekusi. Akhirnya Sabaruddin sendiri yang turun tangan mengeksekusi. Ia menyiram bensin dan membakar tiga pemuda itu hidup-hidup.
Dia juga pernah mengeksekusi orang dengan mengikatkannya pada dua ekor kuda dan menariknya ke arah berlawanan sehingga tubuh orang itu terbelah dua.
Ada lagi cerita tentang Sabarudin menebas leher perwira TKR bernama Suryo Atmojo dengan pedang katana karena dituduh sebagai mata mata Belanda. Padahal persoalannya sepele, Sabarudin dendam pada Suryo karena kalah bersaing mendapatkan gadis pujaan yaitu Indriati, putri Bupati Sidoarjo yang tersohor sangat cantik.
Artikel Terkait
Waspada! Seorang Psikopat Memiliki 7 Ciri Ini
Tan Malaka Ahli Penyamaran: 22 Tahun dalam Pelarian, 23 Nama Samaran
Syarifah Nawawi, Kasih Tak Sampai Tan Malaka Sang Bapak Republik
Tan Malaka Pernah Hampir Jadi Presiden Indonesia, Ditolak Hatta, Malah Dapat Tudingan Makar
Penghargaan dan Profil Go Min Gadis Psikopat dalam Drama Korea Netflix The Frog