• Minggu, 21 Desember 2025

Potret Buram Mayor Sabarudin, Tentara Psikopat Era Kemerdekaan yang Cuma Tunduk pada Tan Malaka

Photo Author
- Minggu, 31 Agustus 2025 | 09:00 WIB
Potret Mayor Sabarudin, tentara psikopat di era revolusi kemerdekaaan, (Repro Buku Harry A Poeze)
Potret Mayor Sabarudin, tentara psikopat di era revolusi kemerdekaaan, (Repro Buku Harry A Poeze)

KONTEKS.CO.ID - Nama lengkapnya Zainal Sabarudin Nasution. Pangkatnya mayor. Kelakuannya aneh, sadis, dan cenderung memiliki watak psikopat. Kabarnya dia hobi meminum darah musuh dan gampang menembak orang. Dia bisa menembak orang yang menurutnya adalah mata-mata Belanda meski tanpa bukti sekalipun.

Sabarudin adalah potret buram Revolusi Indonesia. Ada banyak cerita ngeri soal Sabarudin yang haus darah. Bersama pasukannya, Sabarudin dengan brutal menghabisi orang-orang yang dianggapnya mata-mata Belanda. Bahkan selembar foto bersama Ratu Belanda pun dianggapnya sebagai bukti bahwa orang Indonesia yang ada di dalam foto itu adalah mata-mata Belanda.

"Sabarudin itu berbahaya, dengan gerakan jarinya saja ia bisa membunuh orang," kata Himawan Sutanto, seperti dicatat Moehkardi di buku "Peran Surabaya dalam Revolusi Nasional 1945".

Baca Juga: Mengenang Sepak Terjang K'tut Tantri, Warga Amerika yang Berjuang di Pertempuran Surabaya 10 November 1945

Tak banyak informasi tentang gambaran diri dari Sabarudin ini. Hanya satu fotonya yang diketahui. Di foto yang diambil dari buku Harry A Poeze itu, dia terlihat berkacamata hitam memegang sebilah pedang katana sambil menyilangkan kaki.

Meski informasi tentang gambar diri Sabarudin sangat minim, tapi tidak dengan kelakuannya. Kesadisan dan kebrutalannya sangat tersohor. Para pejuang revolusi kemerdekaan 1945 di Surabaya, Sidoarjo dan sekitarnya pasti tahu nama Mayor gila ini.

Kesadisannya membuat dia dijuluki sebagai "Macan Sidoarjo". Jabatannya adalah komandan PTKR, Polisi Tentara Keamanan Rakyat, cikal bakal polisi militer. Tugasnya menjaga disiplin militer di kalangan tentara. Di masa revolusi, lembaga ini juga bertugas mengantisipasi bahaya mata-mata karena tugasnya seperti Kempetai zaman Jepang.

Baca Juga: Cerita Tentang Laswi, dari Mangga Tuti Amir Hingga Duo Maung Bikang yang Doyan Penggal Kepala Musuh

Sabarudin tersohor doyan main tangkap orang tanpa pandang bulu. Tentara, polisi, bahkan orang-orang sipil ditangkapnya. Anggota PTKR pimpinan Sabarudin tak kalah sadis dibandingkan Kempetai zaman Jepang yang sudah dikenal kejam.

Dari Membakar Korban Hingga Menculik Jenderal

Buku "Petualangan Mayor Sabarudin: Rekam Jejak Brutal Perwira Pejuang 1945-1950" karya Suparto Brata mencatat, Sabarudin pernah menangkap tiga pemuda Ambon yang ia tuduh sebagai mata-mata. Mereka dibawa ke markas PTKR. Lalu si Macan Sidoarjo memerintahkan seorang etnis Sikh, India, pelarian serdadu Inggris untuk mengeksekusi mereka.

Tapi bekas prajurit Inggris ini menolak. Sambil menangis, ia meminta dibebaskan dari tugas mengeksekusi. Akhirnya Sabaruddin sendiri yang turun tangan mengeksekusi. Ia menyiram bensin dan membakar tiga pemuda itu hidup-hidup.

Baca Juga: Ide Gila Jenderal Prof Moestopo, Bentuk Barisan Pelacur dan Maling Hancurkan Belanda di Era Revolusi Kemerdekaan

Dia juga pernah mengeksekusi orang dengan mengikatkannya pada dua ekor kuda dan menariknya ke arah berlawanan sehingga tubuh orang itu terbelah dua.

Ada lagi cerita tentang Sabarudin menebas leher perwira TKR bernama Suryo Atmojo dengan pedang katana karena dituduh sebagai mata mata Belanda. Padahal persoalannya sepele, Sabarudin dendam pada Suryo karena kalah bersaing mendapatkan gadis pujaan yaitu Indriati, putri Bupati Sidoarjo yang tersohor sangat cantik.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Jimmy Radjah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X