KONTEKS.CO.ID – Sepak terjang Ali Sadikin bersama pasukan Korps Komando Angkatan Laut atau KKO TNI AL -- cikal bakal Marinir -- dalam mempertahankan kemerdekaan RI sudah diakui oleh negara.
Namun sebagai seorang Marinir, pangkat bintang emas di pundaknya hanya mentok di level Letnan Jenderal alias Letjen.
Sejak lahir di tengah revolusi bersenjata pada 15 November 1945, Korps Marinir sudah membuktikan diri sebagai pasukan pendarat amfibi paling disegani di Asia Tenggara.
Tetapi di balik reputasi tempur Hantu Laut yang melegenda dan loyalitas tanpa syarat kepada Republik, tersimpan sebuah anomali sejarah yang tak dapat disangkal.
Selama delapan dekade hadir mengawal kedaulatan NKRI, belum pernah ada satupun prajurit infanteri milik TNI Angkatan Laut ini yang sukses menembus birokrasi militer guna menyematkan empat bintang emas di pundaknya.
Ali Sadikin serta Hartono boleh bangga sebagai prajurit tempur elite di laut dan darat. Tercatat sebagai pasukan pendaratan yang legendaris di Indonesia, tapi soal kursi empat bintang bukanlah hak mereka.
Tradisi struktur organisasi dan aturan main di TNI hingga kini belum memungkinkan seorang Marinir mengemban amanah sebagai Kepala Staf TNI AL atau yang tertinggi, Panglima TNI. Dua posisi tertinggi yang memberikan pangkat bintang empat.
Selama ini para KSAL selalu berasal dari Korps Pelaut. Menjadi Komandan Korps Marinir mungkin terdengar keren, tapi bintang keempat bagi prajurit amfibi sering dianggap mustahil.
Ali Sadikin Sang Pematah Mitos Pangkat Marinir
Tepat 80 tahun Republik ini berdiri, narasi panjang sejarah itu terpatahkan oleh Bang Ali, sapaan akrab Ali Sadikin. Tanggal 10 Agustus 2025 menjadi momen yang bersejarah, bukan hanya baginya sebagai pribadi, tapi juga institusi KKO alias Marinir.
Presiden Prabowo Subianto memberi jalan untuk pertama kalinya dalam sejarah TNI, seorang Marinir mendapat kehormatan menyandang pangkat jenderal bintang empat.
Bang Ali pun resmi mendapat pangkat bintang empat sebagai Jenderal Marinir Kehormatan.
Artikel Terkait
Kata Guru Besar UI Soal Kasino Legal, Singgung Cara Ali Sadikin Bangun Jakarta
Legalisasi Kasino Diusulkan: Solusi Tambahan PNBP atau Ancaman Moral dan Hukum di Indonesia?
Nyeleneh, Pengamat Ekonomi: Judi Kasino Legal, Utang Indonesia Lunas!
Gubernur Wayan Koster Tegas Tolak Kasino di Bali, Meski Ditawari Rp100 Triliun
Curhat Ali Sadikin soal Sengketa HGB Hotel Sultan: Kaget, Kecewa, dan Merasa Dikelabui Ibnu Sutowo