• Minggu, 21 Desember 2025

Gatot Soebroto, Sang Penyelamat Karier Militer 'Monyet' Soeharto Akibat Kasus Beras

Photo Author
- Minggu, 23 November 2025 | 09:00 WIB
Sosok tokoh militer Indonesia, Gatot Soebroto, yang pernah menyelamatkan karier Soeharto dari TNI AD. (Istimewa)
Sosok tokoh militer Indonesia, Gatot Soebroto, yang pernah menyelamatkan karier Soeharto dari TNI AD. (Istimewa)

KONTEKS.CO.ID - Tahun 1950-an adalah era kelam di tubuh Angkatan Darat (AD) Republik Indonesia. Tak sedikit perwira TNI yang tersandung kasus penyelundupan, tetapi tak semua bernasib baik.

Jika banyak perwira lain yang lancar-lancar saja, karier Kolonel Soeharto yang saat itu menjabat Panglima Tentara dan Teritorium 4 (cikal bakal Kodam Diponegoro) nyaris tamat di era tersebut.

Soeharto dalam buku ‘Soeharto, Pikiran, Ucapan, dan Tindakan Saya’, mengakui diterpa isu sebagai "koruptor beras" yang memperkaya diri dari hasil barter gula.

Baca Juga: Ledakan SMAN 72, Natural Selection, dan Ide Kekerasan Tanpa Motif yang Menular dari Eric Harris dan Dylan Klebold

Lebih dari sekadar isu, Soebandrio dalam buku ‘Kesaksianku tentang G-30S’ menyebut semua perwira saat itu mengetahui kasus tersebut.

Dalam pemeriksaan terungkap bahwa hasil penyelundupan itu disinyalir tidak sepenuhnya untuk kepentingan Kodam, melainkan kongkalikong masuk ke kantong Soeharto dan Liem Sioe Liong, yang memang sudah dekat dengan Soeharto.

Kasus ini sontak memantik amarah Kolonel Ahmad Yani, Deputi II Panglima Angkatan Darat yang juga berasal dari rumpun Diponegoro.

Baca Juga: Presiden Pakistan Zia Ul Haq dan Memori Pertempuran 10 November 1945, dari Kaget Mendengar Adzan hingga Pimpin Pembelotan Pasukan Gurkha

Puncak kegeraman terjadi ketika kasus ini sampai di telinga orang nomor satu AD, Mayor Jenderal Abdul Haris Nasution.

Menurut M Yasin dalam memoarnya, Nasution berencana menghukum Soeharto dengan memecatnya dari TNI. Karier militernya berada di ujung tanduk.

Namun, rencana pemecatan itu tak pernah terlaksana. Bahkan beberapa tahun setelahnya ia malah menjadi orang paling berkuasa di negeri ini.

Baca Juga: Tanpa Polisi Istimewa, Takkan Ada Hari Pahlawan: Menguak Peran M Jasin di Balik Pertempuran 10 November 1945

Sang Jenderal Penyelamat

Soeharto keburu diselamatkan tangan dingin seorang perwira tua yang suaranya cukup didengar di pucuk pimpinan AD. Ia adalah Mayor Jenderal Gatot Soebroto.

Soekarjo Wilarjito, pengawal Presiden Soekarno, dalam buku ‘Mereka Menodong Bung Karno’, menuliskan catatan, "Satu-satunya perwira yang tidak mencela Soeharto hanyalah Jenderal Gatot Soebroto."

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Jimmy Radjah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X