• Minggu, 21 Desember 2025

Gatot Soebroto, Sang Penyelamat Karier Militer 'Monyet' Soeharto Akibat Kasus Beras

Photo Author
- Minggu, 23 November 2025 | 09:00 WIB
Sosok tokoh militer Indonesia, Gatot Soebroto, yang pernah menyelamatkan karier Soeharto dari TNI AD. (Istimewa)
Sosok tokoh militer Indonesia, Gatot Soebroto, yang pernah menyelamatkan karier Soeharto dari TNI AD. (Istimewa)

Baca Juga: Sie Kong Lian, Sosok Penting di Balik Pekik Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928: Bapak Kos Para Tokoh Pemuda yang Hibahkan Rumah demi Sejarah Indonesia

Gatot Soebroto, yang juga berasal dari rumpun Diponegoro, menjabat sebagai Wakil Kepala Staf Angkatan Darat ketika kasus Soeharto bergulir.

Dia masa itu, Gatot salah satu jenderal paling senior yang suaranya sangat didengar. Oleh sebab itu, ketika Gatot berusaha meyakinkan para petinggi AD bahwa Soeharto masih bisa diperbaiki, keputusan final pun berpihak pada Soeharto.

Gatot Soebroto (kiri) dan Soeharto (Istimewa)

"Akhirnya Pak Gatot memutuskan tidak ada yang diragukan dan disalahkan atas tindakan saya itu," tulis Soeharto dalam bukunya biografi yang ditulis oleh Ramadhan KH, ayah dari pemusik Gilang Ramadhan.

Baca Juga: Vespa Kongo, Jejak Keberanian Pasukan Garuda di Jalan Perdamaian Dunia

"Saya kemudian diperintahkan melanjutkan pendidikan di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat atau SSKAD, sampai selesai," Soeharto, mencatat.

Lulus dari SSKAD, karier Soeharto kembali melaju di relnya dan terus gemilang.

Ketika Gatot Soebroto wafat pada 11 Juni 1962, Soeharto telah menjadi Panglima Komando Mandala Pembebasan Irian Barat (Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat/Kostrad).

Baca Juga: Mengenang Kosasih Kartadiredja, Wasit Indonesia Pertama Berlisensi FIFA yang Anti Suap dan Match Fixing Meski Hidup Pas-pasan

'Monyet', Kode Akrab Sejak Palagan Ambarawa

Peran Gatot Soebroto membantu Soeharto bukan hal yang aneh. Sebab, relasi keduanya sudah terjalin jauh sebelum mencuatnya kasus penyelundupan beras tahun 1959. Tepatnya sejak peristiwa Palagan Ambarawa pada Desember 1945.

Ceritanya saat itu Soeharto masih berpangkat Mayor dan Komandan Batalion 10 Yogyakarta. Sementara Gatot Subroto, Letnan Kolonel di Divisi Purwokerto, merupakan salah satu perwira penting dalam militer.

Baca Juga: Cerita Sejarah Pembentukan TNI: dari Gesekan Faksi PETA dan KNIL, Ribut Soal Gaji dan Pangkat, Hingga Adu Koboi di Pemilihan Panglima

Kisah pertemuan mereka terangkum dalam buku 'TB Silalahi: Cerita tentang Pengalamannya'. TB Silalahi sendiri merupakan satu di antara jenderal kuat pada masa Orde Baru.

Dalam buku itu diceritakan momen di sebuah bukit, ketika Gatot memanggil Soeharto, "Hei monyet, mari ke puncak sini!"

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Jimmy Radjah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X