Gatot Soebroto, yang juga berasal dari rumpun Diponegoro, menjabat sebagai Wakil Kepala Staf Angkatan Darat ketika kasus Soeharto bergulir.
Dia masa itu, Gatot salah satu jenderal paling senior yang suaranya sangat didengar. Oleh sebab itu, ketika Gatot berusaha meyakinkan para petinggi AD bahwa Soeharto masih bisa diperbaiki, keputusan final pun berpihak pada Soeharto.
"Akhirnya Pak Gatot memutuskan tidak ada yang diragukan dan disalahkan atas tindakan saya itu," tulis Soeharto dalam bukunya biografi yang ditulis oleh Ramadhan KH, ayah dari pemusik Gilang Ramadhan.
Baca Juga: Vespa Kongo, Jejak Keberanian Pasukan Garuda di Jalan Perdamaian Dunia
"Saya kemudian diperintahkan melanjutkan pendidikan di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat atau SSKAD, sampai selesai," Soeharto, mencatat.
Lulus dari SSKAD, karier Soeharto kembali melaju di relnya dan terus gemilang.
Ketika Gatot Soebroto wafat pada 11 Juni 1962, Soeharto telah menjadi Panglima Komando Mandala Pembebasan Irian Barat (Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat/Kostrad).
'Monyet', Kode Akrab Sejak Palagan Ambarawa
Peran Gatot Soebroto membantu Soeharto bukan hal yang aneh. Sebab, relasi keduanya sudah terjalin jauh sebelum mencuatnya kasus penyelundupan beras tahun 1959. Tepatnya sejak peristiwa Palagan Ambarawa pada Desember 1945.
Ceritanya saat itu Soeharto masih berpangkat Mayor dan Komandan Batalion 10 Yogyakarta. Sementara Gatot Subroto, Letnan Kolonel di Divisi Purwokerto, merupakan salah satu perwira penting dalam militer.
Kisah pertemuan mereka terangkum dalam buku 'TB Silalahi: Cerita tentang Pengalamannya'. TB Silalahi sendiri merupakan satu di antara jenderal kuat pada masa Orde Baru.
Dalam buku itu diceritakan momen di sebuah bukit, ketika Gatot memanggil Soeharto, "Hei monyet, mari ke puncak sini!"
Artikel Terkait
Polisi Blokade Jalan Gatot Soebroto Imbas Demonstrasi Buruh di DPR
Demo Nakes Tolak RUU Kesehatan di DPR, Kawasan Gatot Subroto Macet Total
Dirawat di RSPAD Gatot Soebroto tapi Masih Sempat Melukis, Unggahan Lukisan SBY Dibanjiri 50 Ribu 'Likes' Warganet
Demo di Gedung DPR Ricuh, Jalan Gatot Subroto dan Gerbang Pemuda Senayan Ditutup
Keluarga Cendana Gelar Syukuran Usai Soeharto Jadi Pahlawan Nasional