• Minggu, 21 Desember 2025

Sie Kong Lian, Sosok Penting di Balik Pekik Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928: Bapak Kos Para Tokoh Pemuda yang Hibahkan Rumah demi Sejarah Indonesia

Photo Author
- Minggu, 26 Oktober 2025 | 09:00 WIB
Sie Kong Lian, pemilik rumah kos yang melahirkan tokoh-tokoh nasional. Kosannya juga menjadi tempat deklarasi Sumpah Pemuda. (KONTEKS.CO.ID/Dok. IG Museum Sumpah Pemuda)
Sie Kong Lian, pemilik rumah kos yang melahirkan tokoh-tokoh nasional. Kosannya juga menjadi tempat deklarasi Sumpah Pemuda. (KONTEKS.CO.ID/Dok. IG Museum Sumpah Pemuda)

KONTEKS.CO.ID Namanya Sie Kong Lian. Ia cuma orang seorang pedagang kasur dan kapuk biasa di kawasan Senen.

Tetapi jika tidak ada Sie Kong Lian, mungkin pekik Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 tidak akan pernah berkumandang. Sebab, peristiwa penting yang menjadi salah satu tonggak sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia itu terjadi di rumah Sie Kong Lan.

Sie Kong Lian sehari-harinya sebagai pedagang kasur. Kala itu, rumah sekaligus tokonya terletak di Jalan Senen Raya no 95, yang lokasinya kini menjadi Segitiga Senen. 

Baca Juga: Vespa Kongo, Jejak Keberanian Pasukan Garuda di Jalan Perdamaian Dunia

Saat berusia 30 tahun -- tepatnya pada 1908, pria kelahiran 3 Januari 1878 itu membeli rumah seluas 460 meter persegi. Jaraknya sekitar 800 meter dari rumah sekaligus tokonya. Rumah yang ia beli di Jl Kramat Rahya 106 itu kini menjadi Museum Sumpah Pemuda.

Meski sudah membeli rumah itu, Sie Kong Lian memilih tidak menempatinya, melainkan menjadikan rumah itu sebagai tempat indekos untuk para pemuda yang sedang menimba ilmu di STOVIA dan Sekolah Hukum Batavia.

Di masa itu, sekolah pendidikan dokter untuk rakyat pribumi School tot Opleiding van Indishe Artsen (STOVIA) dan Sekolah Hukum Batavia (Rechtshoogeschool te Batavia) memang berada di kawasan SenenDua sekolah ini nantinya menjadi cikal bakal Fakultas Kedokteran dan Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

Baca Juga: Mengenang Kosasih Kartadiredja, Wasit Indonesia Pertama Berlisensi FIFA yang Anti Suap dan Match Fixing Meski Hidup Pas-pasan

Leny Atmaja, cucu menantu Sie Kong Lian, mengatakan, kemungkinan kongco atau kakek buyutnya memilih menjadikan rumah tersebut sebagai kos-kosan dan rumah belajar bagi para siswa, lantaran terinspirasi dari anaknya.

Musababnya, salah satu anak dari Sie Kong Lian juga belajar di STOVIA. "Mungkin Sie Kong Lian berpikir, 'oh ini anak-anak kedokteran sama dengan anak saya', jadi dia kasih izin," kata Leny dalam sebuah tayangan TV.

Kos Pencetak Tokoh-Tokoh Besar

Rumah Sie Kong Lian bukan tempat kos biasa. Selain tempat peristiwa Sumpah Pemuda, tempat ini juga melahirkan calon tokoh-tokoh bangsa.

Baca Juga: Cerita Sejarah Pembentukan TNI: dari Gesekan Faksi PETA dan KNIL, Ribut Soal Gaji dan Pangkat, Hingga Adu Koboi di Pemilihan Panglima

Kurator Museum Sumpah Pemuda, Eko Septian Saputra, menceritakan, beberapa calon tokoh nasional pernah kos di rumah Sie Kong Lian. Mereka di antaranya Soegondo Djojopoespito yang kemudian menjadi Ketua Kongres Pemuda II dan Muhammad Yamin, perumus naskah atau ikrar Sumpah Pemuda.

Ada juga R Katjasungkana, Djohan Mohammad Tjai, Johannes Leimena, serta sejumlah tokoh-tokoh lainnya. Bahkan, salah satu pentolan Pertai Komunis Indonesia, Amir Syarifuddin pun sempat tinggal di sana.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Jimmy Radjah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X