Baca Juga: Vespa Kongo, Jejak Keberanian Pasukan Garuda di Jalan Perdamaian Dunia
Menyandang pangkat kapten selaku Wakil Komandan, sekaligus perwira operasi pasukan Resimen Samoedra, ia menembus jalur-jalur terjal pegunungan. Mulai dari Sindoro, Prau, Rogo Jembangan, hingga kaki Gunung Slamet.
Dalam operasi gerilya yang dikenal dengan Wingate Action, para marinir ini berhasil menyusup ke garis belakang lawan.
Dalam pertempuran Watukumpul pada 1949 di Pemalang, Kapten Ali membuktikan kepiawaiannya dalam memimpin pasukan Marinir. Ia memegang kendali sebagai komandan sektor.
Di bawah komandonya, para marinir ‘KKO’ ini menyapu bersih pos Belanda di Desa Beji.
Desa Penggarit di wilayah Pemalang menjadi basis perjuangan dari Resimen Samoedra. Di desa ini juga, menjadi saksi keberanian para pendahulu prajurit Marinir yang bertempur melawan pasukan Belanda.
Ketika Agresi Militer Belanda II berlangsung, pasukan Resimen Samoedra dipimpin oleh Mayor R Soehadi dengan wakil Kapten Ali Sadikin mendapat perintah dari Markas besar Komando Djawa (MBKD) melalui Divisi III untuk meninggalkan Temanggung.
Mereka diperintahkan merebut wilayah yang disebut dengan “Sub Wehrkreise Slamet-V (SWKS V)” yang meliputi Pemalang – Pekalongan hingga Batang.
Pasukan Ali segera melakukan perang gerilya, dengan gerakan perembesan menuju daerah yang menjadi tanggungjawabnya. Pergerakan pasukan ini melewati pegunungan mulai Sindoro, Prau, Rogo Jembangan hingga Gunung Slamet.
Pada Januari 1949, seluruh pasukan sudah tiba di daerah Watukumpul, Pemalang Selatan di kaki Gunung Slamet. Di sinilah terjadi pertempuran sengit antara para pejuang dengan tentara Belanda yang selanjutnya terkenal dengan sebutan Pertempuran Watukumpul.
Setelahnya, pasukan bergerilya melakukan penghadangan dan penyergapan pasukan Belanda. Antara lain, membersihkan pasukan Belanda di Desa Beji, penyergapan patroli Belanda di Desa Jatibarang.
Kemudian melakukan penyerbuan pertama ke Kota Pemalang dan pengadangan konvoi Belanda di Padeksan pada Maret 1949.
Artikel Terkait
Kata Guru Besar UI Soal Kasino Legal, Singgung Cara Ali Sadikin Bangun Jakarta
Legalisasi Kasino Diusulkan: Solusi Tambahan PNBP atau Ancaman Moral dan Hukum di Indonesia?
Nyeleneh, Pengamat Ekonomi: Judi Kasino Legal, Utang Indonesia Lunas!
Gubernur Wayan Koster Tegas Tolak Kasino di Bali, Meski Ditawari Rp100 Triliun
Curhat Ali Sadikin soal Sengketa HGB Hotel Sultan: Kaget, Kecewa, dan Merasa Dikelabui Ibnu Sutowo