Bukan Muslim, Ini Dia Pilot Pakistan Pertama yang Sanggup Menerobos Pertahanan Udara India

KONTEKS.CO.ID - Pakistan melakukan serangan rudal hipersonik dan udara sebagai balasan atas gempuran militer India terhadap sejumlah wilayahnya.

Serangan tersebut sukses menghancurkan sistem pertahanan udara canggih S-400 besutan Rusia dan gudang rudal Brahmos.

Menurut informasi dari media sosial, operasi serangan udara itu sukses berkat kejelian seorang pilot beragama Kristen, umat minoritas di Pakistan.

Dia merupakan bagian dari Grup Kapten Kamran Bashir yang bertugas di Angkatan Udara Pakistan. Ya sang pilot sukses menorehkan sejarah. 

Baca Juga: Sampah Antariksa Kosmos 482 Uni Soviet Jatuh di Perairan Jakarta, Belum Diketahui Jumlah Korban

Dia berhasil menyerang Pangkalan Udara Rajouri yang terletak di Jammu dan Kashmir yang diduduki India, menerobos garis pertahanan musuh.

Menurut MM News, dia adalah pilot Pakistan pertama yang sukses menerobos sistem pertahanan udara India. Padahal wilayah lawan dilindungi sistem pertahanan udara canggih semacam S-400 Rusia yang bernilai hampir Rp30 triliun.

Hal itu menunjukkan keterampilan, keberanian, dan patriotisme yang luar biasa dari sag pilot. Dia dengan secara efektif menargetkan salah satu instalasi militer paling kritis milik India.

Baca Juga: Kabinet Keluarga Mahasiswa ITB Desak Bareskrim Bebaskan Pengunggah Meme Prabowo Jokowi

Operasinya merupakan bagian dari Operasi Bunyān al-Marsūs Pakistan yang sedang berlangsung. Di mana beberapa instalasi militer India menjadi sasaran.

Serangan yang dipimpin oleh Grup Kapten Kamran Bashir tersebut tidak hanya menjadi tonggak keberhasilan operasi. Tapi juga memperlihatkan peran aktif dan signifikan kaum minoritas dalam Angkatan Udara Pakistan kepada dunia.

Para pejabat senior Angkatan Udara Pakistan dan pimpinan militer memuji tindakan berani Grup Kapten Kamran Bashir. 

Baca Juga: Mudahkan Calon Mahasiswa, Bayar SMM PTN via Aplikasi wondr by BNI Ada Cashback Rp50 Ribu

Mereka menilai tindakannya adalah contoh cemerlang dari persatuan nasional, kerukunan umat beragama, dan martabat kaum minoritas di Pakistan. ***