KONTEKS.CO.ID - Ketegangan antara Pakistan dan India terus mengalami peningkatan.
Eskalasi antara kedua negara diperparah dengan serangan teror menewaskan 26 turis Hindu di Kashmir.
Pakistan pun menyebutkan akan merespons dengan spektrum kekuatan penuh, termasuk dengan senjata nuklir, jika India menyerang atau mengganggu objek air vital.
Baca Juga: Pemkot Depok Evaluasi CFD Margonda, Masih Belum Seperti Jakarta
Duta Besar Pakistan untuk Rusia Muhammad Khalid Jamali menyampaikan, intelijen negaranya punya bukti agresi militer yang direncanakan dari New Delhi, yang menuduh Islamabad mendukung terorisme lintas batas di wilayahnya.
"Ada beberapa dokumen bocor lainnya yang menyatakan telah diputuskan untuk menyerang wilayah tertentu di Pakistan," kata Jamali kepada Russia Today mengutip Minggu, 4 Mei 2025.
"Jadi itu membuat kami merasa bahwa ini akan terjadi dan sudah dekat," imbuhnya.
Baca Juga: CFD Perdana di Margonda Depok, Masyarakat Senang dan Antusias
Jamali lantas menyampaikan peringatan, bahwa negaranya siap untuk merespons setiap agresi India.
"Kami di Pakistan akan menggunakan spektrum kekuatan penuh, baik (senjata) konvensional maupun nuklir," ungkapnya.
Jamali juga menegaskan kembali posisi Islamabad terkait Perjanjian Air Indus yakni, perjanjian utama antara India dan Pakistan yang ditangguhkan New Delhi minggu lalu merespons diplomatiknya terhadap serangan teror di Kashmir.
"Setiap upaya untuk merebut air di daerah hilir sungai, atau menghentikannya, atau mengalihkannya akan menjadi tindakan perang terhadap Pakistan dan akan ditanggapi dengan kekuatan penuh termasuk spektrum kekuatan penuh," tegas Jamali kembali.
Meski demikian, Jamali juga mendesak adanya de-eskalasi dengan mencatat potensi bahaya mengingat kedua negara memiliki senjata nuklir.
Artikel Terkait
Horor Gempa Magnitudo 7,4: Chili dan Argentina Evakuasi Ribuan Warga dari Gelombang Tsunami
Senyum Jemaah Haji Kloter Pertama asal Indonesia saat Tiba di Madinah
Drone Israel Bom Kapal Bantuan Kemanusian saat Perjalanan ke Gaza
Sopir Tertidur, Bus Kecelakaan Tewaskan 10 Orang dan Puluhan Lain Luka
Jelang Konklaf 2025: Pemasangan Cerobong Asap di Kapel Sistina Menandai Awal Pemilihan Pengganti Paus Fransiskus