KONTEKS.CO.ID - Ketegangan geopolitik di Eropa Timur kembali meningkat. Belarusia mengonfirmasi bahwa Rusia telah mengerahkan sistem rudal balistik jarak menengah Oreshnik yang berkemampuan nuklir ke wilayahnya, di tengah fase krusial perundingan untuk mengakhiri perang di Ukraina.
Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko menyatakan bahwa sistem rudal terbaru Rusia tersebut telah tiba di Belarus sehari sebelumnya dan kini mulai bertugas dalam pertempuran.
Namun, ia tidak merinci jumlah rudal yang dikerahkan maupun lokasi penempatannya.
Pernyataan Lukashenko ini sejalan dengan keterangan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang sehari sebelumnya menyebut Oreshnik akan mulai bertugas bulan ini. Meski begitu, Putin juga tidak memberikan detail teknis atau operasional lebih lanjut.
Putin menyampaikan hal tersebut dalam pertemuan dengan perwira militer senior Rusia.
Dalam forum itu, ia kembali menegaskan bahwa Moskow akan terus memperluas keuntungannya di medan perang Ukraina apabila Kyiv dan negara-negara Barat menolak tuntutan Rusia dalam perundingan damai.
Diplomasi AS Mandek di Tengah Ancaman Militer
Di saat yang sama, Presiden Amerika Serikat Donald Trump terus mendorong upaya diplomatik intensif untuk mengakhiri hampir empat tahun konflik bersenjata, sejak invasi skala penuh Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.
Namun, proses tersebut menemui jalan buntu akibat tuntutan yang saling bertolak belakang antara Moskow dan Kyiv, dengan Rusia menuntut konsesi besar sementara Ukraina menolak kehilangan wilayah kedaulatannya.
Belarus Kembali Jadi Basis Strategis Rusia
Penempatan Oreshnik di Belarusia mempertegas peran negara tersebut sebagai sekutu militer utama Rusia.
Sebelumnya, Moskow juga telah menempatkan senjata nuklir taktis di wilayah Belarusia, yang digunakan sebagai salah satu titik peluncuran invasi Rusia ke Ukraina pada 2022.
Baca Juga: Ketika Prabowo Undang Putin Kunjungi Indonesia Memancing Gelak Tawa: Jangan ke India Saja
Lukashenko sebelumnya mengungkapkan bahwa Belarus menyimpan puluhan senjata nuklir taktis Rusia, meski kendali operasionalnya tetap berada di tangan Moskow.
Artikel Terkait
Kremlin Informasikan Putin akan Sambut Prabowo di Moskow 10 Desember, Bahas Kemitraan Strategis
Putin Tawarkan Dukungan Nuklir kepada Prabowo di Kremlin, Ini Hasil Lengkap Pertemuan Bilateral
Prabowo Jumpa Putin di Kremlin, Indonesia-Rusia Sepakat Perkuat Poros Baru di Tengah Geopolitik Memanas
Ketika Prabowo Undang Putin Kunjungi Indonesia Memancing Gelak Tawa: Jangan ke India Saja
Tak Sabar Menunggu 40 Menit, PM Pakistan Shehbaz Sharif Terobos Masuk Ruang Pertemuan Putin dan Erdogan