KONTEKS.CO.ID - Sebuah kapal yang membawa bantuan kemanusiaan dan aktivis dengan tujuan Gaza Palestina dibom oleh drone atau pesawat nirawak di perairan internasional.
Para aktivis kemanusian menuding Israel di balik serangan drone yang terjadi di lepas pantai Malta pada Jumat dini hari tersebut.
Kementerian Luar Negeri Israel tidak menanggapi permintaan komentar atas tuduhan oleh Freedom Flotilla Coalition, sebuah kelompok nonpemerintah internasional.
Baca Juga: Senyum Jemaah Haji Kloter Pertama asal Indonesia saat Tiba di Madinah
Pemerintah Malta mengatakan, kapal dan awaknya diamankan pada dini hari setelah kapal tunda di dekatnya membantu operasi pemadaman kebakaran.
Kementerian Luar Ngeri Turki mengutarakan, warga negara Turki berada di atas kapal pada saat insiden itu terjadi. Mereka sedang bekerja sama dengan otoritas Malta untuk memindahkan para aktivis ke lokasi yang aman.
"Kami mengutuk dengan keras serangan terhadap kapal sipil ini," katanya, mencatat bahwa ada tuduhan bahwa kapal itu menjadi sasaran pesawat nirawak Israel.
Baca Juga: Horor Gempa Magnitudo 7,4: Chili dan Argentina Evakuasi Ribuan Warga dari Gelombang Tsunami
"Semua upaya yang diperlukan akan dilakukan untuk mengungkap rincian serangan sesegera mungkin dan untuk membawa para pelaku ke pengadilan," katanya.
Mengutip Reuters, aktivis Swedia, Greta Thunberg, menyampaikan, dia berada di Malta dan seharusnya menaiki kapal tersebut sebagai bagian dari rencana aksi Freedom Flotilla untuk mendukung Gaza, yang diblokade dan dibombardir oleh Israel.
Gencatan senjata antara Israel dan Hamas berakhir pada bulan Maret, dengan kedua belah pihak saling menyalahkan, dan Israel mengirim pasukan kembali ke Gaza dan melanjutkan serangan udara.
Baca Juga: Musuh Sudah Mengintai, Buruan Klaim Senjata di Balik 8 Kode Redeem ML Mobile Legends 3 Mei 2025
LSM tersebut menerbitkan rekaman video, yang direkam dalam kegelapan, yang menunjukkan kebakaran di salah satu kapalnya, Conscience.
Rekaman tersebut menunjukkan cahaya di langit di depan kapal dan suara ledakan dapat terdengar. "Duta besar Israel harus dipanggil dan bertanggung jawab atas pelanggaran hukum internasional, termasuk blokade yang sedang berlangsung (di Gaza) dan pemboman kapal sipil kami di perairan internasional," tuturnya.
Sementara itu, Pemerintah Malta menyatakan, otoritas maritim telah menerima panggilan mayday tak lama setelah tengah malam waktu setempat dari sebuah kapal di luar perairan teritorial. Kapal itu membawa 12 awak kapal dan empat warga sipil.
Baca Juga: Terjadi di Jepara, Predator Anak Mangsa 31 Bocah di Bawah Umur Bermodalkan Medsos Telegram
Malta mengirimkan sebuah kapal tunda dan patroli menuju ke lokasi kejadian. Mereka melancarkan operasi pemadaman kebakaran.
Setelah beberapa jam, kapal dan awaknya aman tapi awak kapal menolak untuk menaiki kapal tunda tersebut. ***
Artikel Terkait
Petinggi Hamas Tewas dalam Serangan Drone Israel di Lebanon
Petinggi Hamas Tewas dalam Serangan Drone Israel di Lebanon, Begini Reaksi yang Muncul
Drone Israel Hantam Mobil di Lebanon, 3 Pejuang Hizbullah Tewas
Drone Israel Bunuh Pengusaha Suriah yang Dekat Pemerintah Assad
Drone Yaman Kecoh Pertahanan Udara Israel, Hantam Apartemen: 1 Tewas