• Minggu, 21 Desember 2025

Drone Israel Bunuh Pengusaha Suriah yang Dekat Pemerintah Assad

Photo Author
- Selasa, 16 Juli 2024 | 19:34 WIB
Mohammed Baraa Katerji, pengusaha Suriah yang tewas dalam serangan drone Israel. (Foto: shafaq)
Mohammed Baraa Katerji, pengusaha Suriah yang tewas dalam serangan drone Israel. (Foto: shafaq)

KONTEKS.CO.ID - Pesawat tak berawak Israel menghantam mobil dekat perbatasan Lebanon-Suriah.
Akibatnya, seorang pengusaha terkemuka Suriah yang mendapat sanksi dari Amerika Serikat dan memiliki hubungan dekat dengan pemerintahan Presiden Suriah, Bashar Assad, tewas.

Serangan terjadi di dekat daerah Saboura pada Senin, 15 Juli 2024. Pengusaha yang tewas yakni Mohammed Baraa Katerji.

Saat kejadian, dia baru saja beberapa kilometer masuk wilayah Suriah setelah menyeberang dari Lebanon.
Pria yang berusia 48 tahun itu meninggal seketika saat berada di dalam SUV-nya.

"Katerji tewas seketika dalam serangan pesawat tak berawak Zionis terhadap mobilnya," kata sumber dari harian pro-pemerintah Al-Watan.

Serangan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan kelompok Hizbullah Lebanon. Mereka hampir setiap hari terlibat baku tembak sejak awal Oktober lalu.

Angkatan udara Israel telah melakukan ratusan serangan udara dalam beberapa tahun terakhir, terutama menargetkan anggota kelompok yang didukung Iran dan militer Suriah.

Namun, serangan terhadap tokoh-tokoh yang memiliki hubungan dekat dengan pemerintahan Assad jarang terjadi.

Rami Abdurrahman, yang memimpin kelompok oposisi Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris, menyatakan Katerji terbunuh saat berada di dalam mobil dengan pelat nomor Lebanon.

"Katerji tampaknya menjadi sasaran karena ia pernah mendanai perlawanan Suriah terhadap Israel di Dataran Tinggi Golan, serta hubungannya dengan kelompok yang didukung Iran di Suriah," kata Abdurrahman.

Sepak Terjang Katerji


Kantor Pengendalian Aset Luar Negeri (OFAC) Departemen Keuangan AS memberikan sanksi kepada Katerji pada tahun 2018.

Ia menerima tuduhan menjadi perantara Assad untuk memperdagangkan minyak dengan kelompok ISIS dan memfasilitasi pengiriman senjata dari Irak ke Suriah.

OFAC juga menyatakan Katerji bertanggung jawab atas kegiatan impor dan ekspor di Suriah dan membantu pengangkutan senjata dan amunisi dengan dalih mengimpor dan mengekspor bahan makanan.

"Perusahaan Katerji yang berbasis di Suriah adalah perusahaan angkutan truk yang juga mengirimkan senjata dari Irak ke Suriah," kata pernyataan OFAC.

Katerji dan saudaranya, Hussam, yang terkenal dengan "Katerji bersaudara," telah terlibat dalam bisnis minyak beberapa tahun setelah konflik di negara itu mulai pada Maret 2011. Hussam Katerji adalah mantan anggota parlemen Suriah.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Umaya Khusniah

Tags

Terkini

X