"Karena kedua negara adalah dua kekuatan nuklir, semakin banyak kebutuhan untuk meredakan ketegangan," ucapnya.
Sebelumnya, pihak Pakistan sudah menyerukan investigasi netral dan kredibel terkait serangan teror di Kashmir tersebut di atas.
"Saya pikir peran masyarakat internasional berperan. Dan dalam hal ini, kami berharap negara-negara seperti China dan Rusia dapat berpartisipasi dalam investigasi tersebut,” jelasnya.
Sebagai informasi, New Delhi telah mengurangi staf di Komisi Tinggi Pakistan dan mengusir diplomat Pakistan serta juga menutup perbatasan daratnya.
Baca Juga: Tips Menyiapkan Bantalan Finansial Saat PHK: Tetap Tenang di Tengah Ketidakpastian
Tak hanya itu, India juga menangguhkan layanan visa bagi warga negara Pakistan serta
Namun, New Delhi mengumumkan serangkaian tindakan lebih lanjut untuk menurunkan hubungan dagang yang telah terputus dengan Pakistan, pada Sabtu waktu setempat.
Ketegangan antara kedua negara bersenjata nuklir itu imbas serangan teror pada 22 April sore di Lembah Baisaran, tujuan wisata populer sekitar 6 km dari kota Pahalgam.
The Resistance Front (TRF) yang merupakan kelompok militan terkait dengan Lashkar-e-Taiba yang berbasis di Pakistan mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan 26 turis Hindu tersebut, mendorong New Delhi untuk menuduh Islamabad mendukung terorisme lintas batas.
Sementara, pihak berwenang di Kashmir menyampaikan, telah mengidentifikasi tiga tersangka, dua di antaranya adalah warga negara Pakistan.***
Artikel Terkait
Horor Gempa Magnitudo 7,4: Chili dan Argentina Evakuasi Ribuan Warga dari Gelombang Tsunami
Senyum Jemaah Haji Kloter Pertama asal Indonesia saat Tiba di Madinah
Drone Israel Bom Kapal Bantuan Kemanusian saat Perjalanan ke Gaza
Sopir Tertidur, Bus Kecelakaan Tewaskan 10 Orang dan Puluhan Lain Luka
Jelang Konklaf 2025: Pemasangan Cerobong Asap di Kapel Sistina Menandai Awal Pemilihan Pengganti Paus Fransiskus