Investor Australia Makin Agresif Bidik ‘Harta Karun’ Rare Earth Indonesia, Siapkan Rp47 Kuadriliun

KONTEKS.CO.ID - Investor asal Australia semakin tancap gas menggarap peluang di negara-negara Asia Tenggara.

Khusus Indonesia, minatnya makin mengarah ke sektor-sektor strategis yang dinilai sebagai “harta karun masa depan”.

Harta karun itu seperti mineral kritis logam tanah jarang (rare earth), energi terbarukan, infrastruktur, hingga agrobisnis.

Baca Juga: Respons AKBP Basuki soal Dosen Untag Semarang Tewas di Hotel, Misteri Satu KK, dan Kronologi Sarat Kejanggalan

Hon Matt Thistlethwaite MP, Wakil Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Australia, menyebut pemerintahnya tengah menyiapkan payung besar untuk mendorong arus modal jumbo ke kawasan.

“Ada dana sekitar 4,4 triliun dolar Australia milik Dana Pensiun dan Investment Bank yang dijamin pemerintah,” ujarnya saat berbincang dengan delegasi media Indonesia di Sydney yang dilansir Kamis, 20 November 2025.

"Dana ini siap diinvestasikan di Asia Tenggara, termasuk Indonesia," tambahnya.

Baca Juga: Demon Slayer Sukses Besar! Konser Live Scoring Pertama di Indonesia Siap Getarkan Jakarta 2025!

Matt menjelaskan, saat ini ada dua fokus utama yang ingin dikuatkan antara Indonesia dan Australia yaitu peningkatan aktivitas kemitraan dagang dua arah serta pembukaan ruang investasi baru yang lebih agresif.

Kedua hal ini dianggap krusial untuk membawa hubungan ekonomi dua negara naik kelas.

Dari sisi Australia, sektor mineral kritis dan energi terbarukan menjadi primadona karena Indonesia punya cadangan melimpah yang dibutuhkan industri global.

Di sisi lain, Indonesia juga membutuhkan pembangunan masif.

Seperti jalan, jembatan, pelabuhan, hingga telekomunikasi yang lebih luas dan andal, demi mengejar target pertumbuhan ekonomi 8% ala pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Baca Juga: Perundungan di SDN 1 Kaliacar Probolinggo Viral, Polisi Ambil Tindakan Humanis