KONTEKS.CO.ID - Kazakhstan menemukan deposit logam tanah jarang terbesarnya, yang mengandung sekitar satu juta ton unsur yang dianggap vital bagi ekonomi masa depan.
Tanah jarang terdiri dari 17 bahan mentah yang penting bagi transisi energi hijau dan sangat dicari oleh negara-negara seperti China, Rusia, Amerika Serikat, dan Eropa.
"Sampai hari ini, ini adalah deposit tanah jarang terbesar di Kazakhstan," kata Juru Bicara Kementerian Industri Kazakhstan kepada AFP, melansir Senin 14 April 2025.
Baca Juga: Ironis, Ada 2 Eks Penghuni Pelatnas PBSI di Balik Ganda Putra Malaysia Juara Badminton Asia Championships 2025
Deposit tersebut –di wilayah Karaganda di Kazakhstan bagian tengah– mengandung cerium, lantanum, neodymium, dan itrium.
Pengumuman penemuan tersebut muncul pada malam menjelang pertemuan puncak Uni Eropa-Asia Tengah pertama, yang dimulai di Uzbekistan.
Uni Eropa, Rusia, China, dan Turki termasuk di antara negara-negara yang bersaing untuk mendapatkan pengaruh di kawasan yang kaya akan sumber daya alam tersebut.
Baca Juga: Jasdi Tersangka Suap CPO, Hakim Anggota Kasus Tom Lembong Diganti
KTT tersebut akan mempertemukan para pemimpin dari lima negara Asia Tengah – Kazakhstan, Kirgistan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan – dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, dan Presiden Dewan Eropa Antonio Costa.
Jumlah sumber daya prospektif di lokasi baru tersebut – yang dijuluki "Kazakhstan Baru" – dapat meningkat hingga lebih dari 20 juta ton, menurut perkiraan Kementerian Industri Kazakhstan, tergantung pada verifikasi dan penelitian tambahan.
"Hal ini dapat menempatkan Kazakhstan di antara negara-negara teratas di dunia dengan endapan tanah jarang di masa mendatang," tambah kementerian tersebut.
Baca Juga: Prediksi Line-up Timnas Indonesia U-17 Vs Korea Utara U-17 di Perempat Final Piala Asia U-17 2025
Uni Eropa, yang bertujuan untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2050, tertarik pada logam langka dan sumber daya alam di kawasan tersebut.
Kazakhstan, bekas Republik Soviet, tidak memiliki teknologi yang dibutuhkan untuk mengeksploitasi endapan tanah jarangnya dan juga tengah merayu investasi asing.
Yang pasti, harta karun logam tanah jarang tersebut bisa menjadi senjata mereka memperkuat ekonominya. Termasuk perekonomian China yang memengaruhi kawasan. ***
Artikel Terkait
Malaysia Tangkap 31 Penambang Logam Tanah Jarang, 21 di antaranya WNA
Sama-sama Kaya Nikel dan Tanah Jarang, RI Ajak Vietnam Investasi di Sektor Kendaraan Listrik
Pertamina Temukan Harta Karun Emas Hitam di Sumatera Selatan
Pesawat Azerbaijan Airlines Tabrak Burung Jatuh di Kazakhstan, Ajaib Banyak yang Selamat!
Telepon, Presiden Xi Jinping Janji kepada Prabowo Memperdalam Kemitraan China-Indonesia