KONTEKS.CO.ID - Air naik cepat pagi itu. Jeritan minta tolong terdengar bersahut-sahutan di Desa Bundar, Kecamatan Karangbaru, Aceh Tamiang. Bencana banjir bandang datang tanpa kompromi, menenggelamkan rumah-rumah hingga lebih dari empat meter.
Di tengah kepanikan itu, satu sosok berenang sendirian melawan arus. Ia adalah Sersan Satu (Sertu) Giman Saputra. Seorang personel TNI yang merupakan anggota Koramil 02 Karangbaru, Kodim 0117 Aceh Tamiang,
Tanpa peralatan khusus, tanpa rompi pelampung, Giman mondar-mandir di arus banjir yang ganas. Satu per satu warga ia evakuasi. Mulai dari lansia, anak-anak, hingga balita.
Sekitar 20 orang berhasil diselamatkannya hari itu. Bukan karena perintah, bukan pula demi pujian. Ia bergerak karena satu hal, hati nurani.
Baca Juga: Viral Baju Donasi Menumpuk di Jalanan Aceh, Warga Ngeluh Lebih Cocok Dipakai Kondangan
Sebagai prajurit TNI, Giman paham risiko yang dihadapinya. Namun naluri kemanusiaan lebih dulu memanggil saat mendengar teriakan tetangga-tetangganya yang terjebak air bah.
Setelah memastikan istri dan anak-anaknya berada di tempat aman, ia kembali ke rumah-rumah yang hampir sepenuhnya tenggelam.
Berbekal ban bekas pinjaman dari tetangga, Giman berenang bolak-balik menembus arus. Setiap kali membawa warga ke tempat lebih tinggi, ia naik ke atap seng, lalu kembali lagi ke arus yang sama. Nyaris tanpa istirahat, tubuhnya dipaksa bekerja melampaui batas.
“Saya sebagai manusia ya punya hati nurani lah. Saya korbankan nyawa. Insyaallah memang saya sanggup. Insyaallah, bilang itu. Makanya saya nekat tolong mereka semua,” kata Giman saat ditemui di sekitar rumahnya, Sabtu, 20 Desember 2025.
Baca Juga: Warga Miskin Wajib Didampingi Advokat Jika Diancam 5 Tahun Penjara Hingga Pidana Mati
Tenaganya terus terkuras. Di satu titik, kesadaran hampir hilang. “Walaupun saya waktu itu mau pingsan rasanya. Tapi minta pertolongan Ya Allah. Berilah aku kekuatan. Di situ timbul lagi kemangkat saya,” kenangnya lirih.
Hingga sore menjelang, Giman tak berhenti. Banjir belum surut, namun satu per satu rumah telah kosong dari penghuninya. Bahkan ketika ban yang ia gunakan harus dikembalikan kepada pemiliknya, ia tidak menyerah.
Ia menggunakan rakit darurat dari jerigen untuk melanjutkan penyelamatan.Di tengah kekacauan itu, Giman juga menyelamatkan seorang anggota TNI lain yang hanyut bersama anaknya.
Baca Juga: TelkomGroup Siaga Nataru, Pastikan Layanan Andal dan Percepat Pemulihan Jaringan di Wilayah Bencana
Artikel Terkait
BNI Kirim Relawan ke Aceh, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana
Ikan Asin di Aceh Tengah Tembus Rp10.000 per Ons, Elpiji Rp280.000: Harga Kebutuhan Meroket Pascabencana
Listrik Aceh Mulai Comeback Usai Banjir, Bahlil Ungkap 4 Daerah Masih Bergilir
Sebanyak 794 Tenaga Medis Dikerahkan Tangani Kesehatan Masyarakat Terdampak Bencana di Aceh
Getir di Tenda Pengungsian: Bocah Aceh Kehilangan Rumah, Tak Minta Mainan, Hanya Ingin Al Quran