Fokus Argentina jelas, bagaimana caranya agar tidak mengalami nasib serupa di babak kualifikasi sebelumnya, dan lolos ke Jerman 1974.
Strateginya tentu saja adalah bisa mencuri poin di kandang lawan – tidak seperti di babak kualifikasi sebelumnya kalah dari tuan rumah Peru dan Bolivia.
Membentuk Tim Hantu Argentina
Laga tandang Argentina melawan Bolivia di Stadion Hernando Siles terbilang unik. Pasalnya, pertandingan berlangsung di La Paz, ibu kota Bolivia yang berada di ketinggian 3.500 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Baca Juga: Kritik Itu Haram, Bisa Jadi Serangan dan Bui! Begini Cara Rezim Orba Menghukum Para Pengkritik
Stadion di La Paz populer dengan kondisi oksigen yang tipis. Banyak tim yang kesulitan melawan Bolivia jika bertanding di La Paz.
Di babak kualifikasi sebelumnya, tidak hanya Argentina yang pulang dengan kekalahan. Peru juga menderita kekalahan 1-2 oleh Bolivia di La Paz.
Bermain di atas ketinggian dengan oksigen yang tipis tentu menjadi ancaman yang serius bagi Tim asuhan Enrique Omar Sivori saat itu.
Baca Juga: Gaya Bisnis Starbucks, Praktik Bank Berkedok Gerai Kopi yang Menakutkan Industri Perbankan Dunia
Apalagi, jika Argentina gagal lolos ke putaran final Piala Dunia 1974, taruhannya adalah mereka akan kehilangan kesempatan menjadi tuan rumah Piala Dunia 1978. Di sisi lain, Brasil mencalonkan diri sebagai tuan rumah alternatif.
Guna menyiasati keunikan ini, AFA meminta tim menjalankan sebuah taktik khusus. AFA membuat skenario dengan membagi dua tim untuk menjalani misi sulit lolos ke Piala Dunia 1974.
Artikel Terkait
Jadwal Timnas Indonesia vs Bahrain: Jaga Asa Garuda ke Piala Dunia 2026
Timnas Indonesia Lagi Gonjang-ganjing, Megawati Ungkit Ganjar Tolak Israel di Piala Dunia U-20
'Brutal' Potong Subsidi dan Pecat Pegawai Pemerintah, Presiden Argentina Bikin Anggaran Negara Surplus Pertama Kalinya
Argentina Kalahkan Indonesia 4-2 di Futsal 4 Nations World Series 2025
Indonesia Vs Arab Saudi 3-0, Timnas Futsal Peringkat Kedua 4 Nations World Series, di Bawah Argentina, di Atas Jepang