• Minggu, 21 Desember 2025

Menyingkap Sejarah Richard Mille, Jam Tangan Ultra Mewah Milik Sahroni yang Sempat Dijarah Warga

Photo Author
- Minggu, 14 September 2025 | 09:00 WIB
Jam tangan Richard Mille merupakan barang yang memiliki kualitas tinggi dan bisa memberi status sosial. (Richard Mille)
Jam tangan Richard Mille merupakan barang yang memiliki kualitas tinggi dan bisa memberi status sosial. (Richard Mille)

Mesin Balap Formula 1 di Pergelangan Tangan

Sejak awal, Mille terinspirasi dunia balap Formula 1 dan teknologi kedirgantaraan.

Bagi dia, jam tangan bukan sekadar aksesori penunjuk waktu, melainkan “mesin miniatur” yang harus memadukan kekuatan, presisi, dan kenyamanan.

Baca Juga: Mengenal Nostradamus, Peramal Asal Prancis yang Meramal Perang Dunia III Mulai dari Timur Tengah, Kini Pecah Perang Iran versus Israel

Tak ada elemen yang dibuat hanya demi estetika. Setiap pinion (roda gigi bundar), pegas, hingga sekrup spline di casing memiliki fungsi teknis. Bahkan satu sekrup bisa melalui 20 proses produksi.

Dari situlah lahir jam tangan dengan konstruksi kerangka tubuh (skeleton) terbuka dan futuristis yang akhirnya menjadi ciri khas Richard Mille.

Material yang digunakan pun bukan sembarangan, antara lain titanium, komposit karbon, aluminium, lithium, graphene, hingga kristal safir. Semua dipinjam dari dunia teknologi tinggi, lalu diaplikasikan ke horologi.

Baca Juga: Jejak 'Korupsi Sejarah' Nugroho Notosusanto di Era Orde Baru, Fadli Zon Mengikuti?

Eksperimen ini menghasilkan model ekstrem seperti RM 27-01 Rafael Nadal Tourbillon.

Itu adalah tourbillon teringan di dunia dengan bobot hanya 18,84 gram, atau RM 53-02 Sapphire Tourbillon, yang seluruh casingnya nyaris transparan dari safir biru.

Kenapa Harganya Selangit?

Proses pembuatan jam tangan Richard Mille yang kompleks membuatnya memiliki harga selangit. (Richard Mille)

Putra pendiri sekaligus Direktur Komersial Richard Mille, Alex Mille, pernah menjawab hal itu secara lugas. Ada beberapa hal yang disampaikannya ke dalam beberapa poin, berikut di antaranya:

Baca Juga: Kisah Sri Sultan HB IX Biayai APBN dari Kocek Pribadi, tapi Tak Mau Rakyatnya Tahu

Pengembangan tanpa batas waktu

Sebuah model bisa butuh bertahun-tahun riset karena setiap komponen diciptakan dari nol. Prototipe sering ditolak, revisi kecil bisa menunda produksi hingga satu tahun lagi. Tapi memang begitulah jam tangan Richard Mille dibuat.

Kerajinan Tangan di Swiss

Semua produksi dilakukan di Swiss dengan perajin terlatih. Jadi pembuatan jam tangan ini benar-benar hasil karya tangan manusia dalam setiap sentuhannya.

Lagi pula di negara seperti Swiss dengan biaya hidup tinggi, setiap jam kerja pekerja sangat mahal. "Kami sama sekali tidak membatasi waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan sebuah jam tangan," kata Alex Mille, seperti dikutip dari "Gear Patrol". 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Jimmy Radjah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X