Dukung Fadli Zon, DPR Bentuk Tim Supervisi Kawal Penulisan Ulang Sejarah

KONTEKS.CO.ID - DPR RI akan menugaskan tim untuk melakukan supervisi terkait penulisan ulang sejarah oleh Kementerian Kebudayaan yang dipimpin Fadli Zon.

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, penugasan kepada tim tersebut untuk memastikan sejarah ditulis ulang dengan baik.

Kata dia, pembentukan tim ini diputuskan setelah berkonsultasi dengan Ketua DPR Puan Maharani dan hasil diskusi dengan pimpinan DPR RI lainnya.

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Naik atau Stabil? Cek Perbandingan UBS vs Galeri24, Mana yang Lebih Untung!

"Setelah konsultasi dengan Ketua DPR dan sesama pimpinan DPR lainnya, maka DPR akan membentuk, menugaskan tim supervisi penulisan ulang sejarah," ujar Dasco dalam keterangannya, mengutip Minggu, 6 Juli 2025.

Disebutkan, tim yang diturunkan terdiri Komisi III DPR RI dan Komisi X DPR RI.

Dasco pun memastikan, alat kelengkapan dewan dalam tim itu akan bekerja secara profesional.

Baca Juga: Menteri Pigai Ogah Respons Usulan Stafsus Soal Penanggulan Penahanan Tersangka Kasus Cidahu

"Yang terdiri dari Komisi III yang membidangi hukum dan Komisi X yang membidangi pendidikan dan kebudayaan untuk melakukan supervisi penulisan ulang sejarah yang dilakukan oleh Kementerian Kebudayaan," tuturnya.

Diharapkan, dengan supervisi ini penulisan ulang sejarah yang digagas Kemenbud tidak lagi menjadi polemik.

"Sehingga hal-hal yang menjadi kontroversi itu akan menjadi perhatian khusus oleh tim ini dalam melakukan supervisi terhadap penulisan ulang sejarah yang dilakukan tim yang dibentuk oleh Kementerian Kebudayaan," ujarnya.

Baca Juga: Update Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, Menhub Dudy: Kita Tidak akan Berhenti Sampai Seluruh Korban Ditemukan

Sebelumnya, Menbud Fadli Zon ngotot melanjutkan proyek penulisan ulang sejarah Indonesia meski ditentang sejumlag pihak.

"Kemarin sudah saya jelaskan di DPR, penulisan ulang sejarah ini terus berlanjut dan kita melibatkan 130 para sejarawan, para ahli-ahli sejarah," ujar Fadli Zon kepada wartawan di Kabupaten Maros, Sulsel, Kamis 3 Juli 2025.