Kata dia, penulisan ulang sejarah akan diteruskan hingga rampung dan dilakukan uji publik.
"Jadi kita terus lanjutkan, nanti pada waktunya akan melakukan uji publik pada bulan ini juga," kata dia.
Baca Juga: Pemilik KMP Tunu Pratama Jaya yang Tenggelam di Selat Bali Minta Maaf dan Janji Evaluasi
Dia menyebut, para penulis di proyek ini berasal dari sejarawan 34 kampus di Indonesia.
"Untuk sekarang ini, kita tulis 10 bab, tapi tidak (secara) detail tentunya, termasuk dari temuan-temuan awal," ucapnya.
Indonesia, ucapnya, selama 26 tahun terakhir tidak pernah menuliskan sejarah, padahal itu penting untuk masyarakat.
"Selama 26 tahun kita tidak menulis sejarah, padahal sejarah itu perlu. Kalau orang tidak menulis sejarah dari bangsanya, pasti akan kebingungan di tengah arus informasi global yang terjadi saat ini," tuturnya.***
Artikel Terkait
KPK Sita Bilyet Deposito Rp28 Miliar Terkait Dugaan Korupsi Mesin EDC BRI
RS Pondok Indah Group Terpilih dalam Daftar Rumah Sakit Terbaik Se-Asia Pasifik 2025 Versi Newsweek
Tiba di Brasil, Presiden Prabowo Disambut Karpet Merah dan Upacara Kehormatan Militer
Bali dan Sumba Masuk Daftar 10 Pulau Terbaik Asia Pasifik 2025 Versi Travel+Leisure
Pemilik KMP Tunu Pratama Jaya yang Tenggelam di Selat Bali Minta Maaf dan Janji Evaluasi