Digiland Run 2025 Lebih Bergengsi, Diikuti Pelari Asing dari 15 Negara

KONTEKS.CO.ID - Telkom kembali menggelar festival Digiland 2025 yang akan dilakukan pada 18 Mei 2025. Sejumlah acara  akan tersaji, termasuk event lari marathon.

Digiland Run 2025 tahun ini mengantongi World Athletics Label Road Races. Ini membuat hajatan besar Telkom lebih bergengsi dibanding sebelumnya.

"Di tahun event kita berbeda karena sudah bersertifikasi. Seperti bisa dilihat sudah ada World Athletic Label, meskipun baru hijau, belum sampai yang tertingginya. Tapi at least sudah certified dan diakui secara global," ungkap Direktur Utama Telkom Indonesia, Ririek Adriansyah, saat konferensi pers Digiland 2025 di Jakarta, Senin, 5 Mei 2025.

Baca Juga: Luhut Sebut Purnawirawan Minta Pemakzulan Gibran Kampungan

Pada event lari tahun ini akan diikuti 12.500 pelari. Terdapat tiga kategori, mulai 5K, 10K, dan Half Marathon.

"Jadi selain peserta lari yang mencapai 12.500, kira-kira da 7.500 orang yang akan nonton. Jadi kalua ditotal bisa mencapai 20.000 orang yang akan hadir saat Digiland nanti," katanya.

Sejumlah pelari internasional juga akan ikut dalam Digiland 2025. Mereka berasal dari 15 negara.

Baca Juga: Kementerian UMKM Gaet 1.200 Usaha Mikro di Trenggalek, Mudah Legalisasi dan Sertifikasi

Dukungan Pemprov DKI Jakarta

Sementara Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung memastikan dukungan untuk Digiland 2025. Diharapkan ada koordinasi yang baik agar acara dapat berlangsung lancar dan tidak terjadi hambatan.

"Saya mendukung penuh dan bahagia karena ini merupakan peluang yang bagus bagi Jakarta jadi destinasi baru untuk olahraga, bukan hanya lokal tapi juga internasional,” kata Pramono Anung.

Jadi saya akan memberikan support sepenuhnya dan dukungan agar penyelenggaraan ini dapat berjalan baik, dan 18 Mei nanti akan jadi hari yang dikenang banyak orang," katanya lagi.

Baca Juga: Warga Bekasi Heboh Aplikasi World App Hingga Dibekukan Komdigi, Netizen Ingatkan Bahaya Jual Data Retina

Pramono juga menjelaskan event Digiland 2025 dapat memberikan dampak yang besar bagi Jakarta. Baik secara langsung maupun tidak langsung, utamanya karena melibatkan pelaku UMKM.