“Ternyata korban dimasukkan ke KK sebagai saudara agar bisa pindah KTP Semarang,” tambahnya.
Baca Juga: Rasakan Kehebatan Polytron Fox 350: Skuter Listrik Jarak 130 Km dan Teknologi Canggih
Kondisi Jenazah Dosen Untag Semarang yang Tak Wajar
Keluarga juga mempertanyakan keterlambatan informasi. Korban ditemukan Senin pagi, namun kabar baru sampai ke keluarga pada petang hari.
Foto jenazah yang diterima kemudian justru menambah kecurigaan.
“Wajahnya beda banget. Ada darah keluar dari hidung, mulut, dan ada bercak di area intim,” tutur Tiwi.
Tiwi juga mempertanyakan absennya AKBP B saat proses autopsi. “Kalau namanya saudara harusnya hadir, tapi sampai sore dia tidak datang,” ujarnya.
Baca Juga: Ledakan SMAN 72 Jakarta, Polisi Temukan Siswa Terinspirasi Grup True Crime Community di Internet
Penjelasan AKBP Basuki
Di sisi lain, AKBP Basuki memunculkan versi berbeda. Ia mengaku hanya mendampingi Levi sejak kondisi kesehatan korban menurun.
“Saya antar ke rumah sakit dulu. Terakhir saya lihat dia masih pakai kaus biru-kuning,” katanya.
AKBP Basuki juga menegaskan tidak ada hubungan romantis. “Saya sudah tua. Tidak ada hubungan seperti yang orang pikirkan,” jelasnya.
Ia menyebut mengenal Levi karena simpati setelah orangtua korban meninggal, bahkan mengklaim pernah membiayai wisuda doktor korban.
Keluarga kini masih menunggu keputusan besar terkait langkah hukum.***
Artikel Terkait
Ribuan Mahasiswa Ramaikan Aksi GEMAS'D di Untag Surabaya, Erros Djarot Minta Rakyat Berani dan Tegas
Heboh Dosen Cantik Untag Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Hotel, Dilaporkan Perwira Polisi Berpangkat AKBP