Kronologi Penggerebekan
Sebelumnya, polisi menggerebek sebuah vila di Megamendung yang diduga menjadi lokasi pesta gay pada Minggu malam, 22 Juni 2025.
Aksi penggerebekan ini sempat terekam dalam video yang beredar di media sosial, salah satunya di akun Instagram @infopuncak.bgr.
Dalam video tersebut, terlihat puluhan pria dikumpulkan oleh aparat kepolisian di satu ruangan vila.
Di sekitar lokasi tampak dekorasi pesta seperti balon, lampu warna-warni, dan tulisan “Family Gathering The Big Star” di sejumlah name tag peserta.
Baca Juga: CBA Soroti Dugaan Korupsi Bansos DKI 2020, Dirut Arief Nasrudin Diminta Dicopot
Dari lokasi kejadian, polisi mengamankan 74 laki-laki dan 1 perempuan untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Sejauh ini, belum ada tersangka yang ditetapkan, dan penyelidikan masih terus berlangsung.
Pihak kepolisian masih menelusuri apakah kegiatan tersebut mengandung unsur pidana atau pelanggaran hukum lain.
Sementara itu, Dinkes memastikan akan melakukan tindak lanjut medis dan edukasi terhadap peserta yang ditemukan reaktif HIV dan sifilis.
"Kami tetap fokus pada penanganan kesehatan masyarakat dan akan memberikan pendampingan bagi yang membutuhkan pengobatan," kata Fusia.
Kasus ini memicu perhatian publik, terutama soal pentingnya pengawasan terhadap kegiatan yang berpotensi menimbulkan risiko kesehatan masyarakat, serta penegakan hukum terhadap aktivitas ilegal di wilayah wisata seperti Puncak.***
Artikel Terkait
Detik-Detik Ribuan Massa Anti-LGBT Demonstrasi Jelang Konser Coldplay di SUGBK
Tegas! Rusia Tetapkan Gerakan LGBT sebagai Organisasi Ekstremis dan Teroris
9 Drakor Terbaru Tayang Oktober 2024, Ada Kim Tae Ri Juga Nam Yoon Su dalam Drama Bertema LGBT
Polisi Tes Urine Tiga Koordinator Pesta Gay di Jaksel, Ini Hasilnya
Ngaku Gay di Konser, Bain JUST B Dipuji dan Dicela
Berkedok Family Gathering, Kaum LGBT Gelar Pesta Gay di Megamendung Puncak: Cukup Bayar Rp200 Ribu