Dijelaskan Surawan, perkosaan terjadi di RSHS Bandung pada pertengahan Maret 2025. Dia memastikan bahwa pelaku hanya satu orang.
"Pelakunya satu orang, umur 31 tahun, merupakan spesialis anastesi," kata Surawan.
Terdapat bukti rekaman CCTV terkait kasus dugaan pemerkosaan tersebut.
"Terdapat bukti CCTV lengkap, keluarga pasien menuntut secara hukum kepada 2 Residen," katanya.
Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Rachim Dinata Marsidi telah menjelaskan dugaan pemerkosaan yang dilakukan peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad).
Rachim mengungkap modus peserta PPDS Unpad yang diduga membius dan memperkosa keluarga pasien di RSHS Bandung.
Dirut RSHS Bandung itu menyoroti bidang studi spesialis anestesi atau pembiusan yang tengah didalami oleh peserta PPDS Unpad tersebut.
Baca Juga: Bukan Hanya Tentara Korut, Pasukan China Ikutan Cawe-cawe Bantu Rusia Perangi Ukraina
"Memang dibius, ini kan anestesi ini mengenai penanganan pembiusan, jadi dia PPDS ini residen lagi belajar anestesi," kata Rachim.
Rachim berkomentar hal yang dilakukan terduga pelaku sebagai 'otak kriminal'.
"Itu otak kriminal bukan belajar. Kalau kesalahan tindakan itu belajar, kalau ini kan kriminal niatnya sudah lain," kata Rachim.
Terkait kasus ini, Unpad menyatakan terduga pelaku telah diberhentikan sebagai peserta PPDS.
Baca Juga: Info Gaji PNS Naik 16 Besar, BKN Beri Jawaban Begini
Pihak Unpad mengklarifikasi terduga pelaku merupakan PPDS yang dititipkan di RSHS, bukan karyawan RSHS Bandung.
Artikel Terkait
Kondisi Terkini Paus Fransiskus Terus Membaik, tapi Dokter Tetap Hati-Hati
Mengenal Reza Gladys, Dokter kecantikan yang Menyeret Nikita Mirzani ke Tahanan
Tak Ada Tekanan, Dokter Richard Lee Berhenti Review Skincare Abal-abal: Saya Nggak Ikut-ikutan Lagi
Bill Gates Prediksi Profesi Guru dan Dokter Bakal Hilang 10 Tahun Mendatang Dilindas AI
Dokter PPDS Anestesi Unpad Perkosa Keluarga Pasien di RSHS Bandung, Dibius Midazolam