KONTEKS.CO.ID - Pertempuran antara Ukraina dengan Rusia memasuki babak baru. Selain dibantu tentara Korea Utara, ternyata pasukan China juga membantu Kremlin untuk memenangi perang.
"Pasukan Ukraina telah menangkap dua warga negara China yang bertempur untuk tentara Rusia di wilayah Donetsk, Ukraina timur," ungkap Presiden Volodymyr Zelensky, mengutip BBC, Rabu 9 April 2025.
Zelensky mengatakan, intelijen menunjukkan jumlah tentara China di barisan pasukan Rusia jauh lebih tinggi dari perkiraan.
Baca Juga: Andrea Pirlo, Kebahagiaan dan Penyesalan di AC Milan, Satu Dekade Penuh Cerita
Karena itu, Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha mempertanyakan sikap China yang menyatakan perdamaian atas perang yang masih berkecamuk. Ia pun memanggil utusan China di Kiev untuk dimintai penjelasan.
Ini adalah tuduhan resmi pertama dari Ukraina bahwa China memasok "tenaga kerja" ke Rusia. Belum ada tanggapan langsung terhadap klaim tersebut dari Moskow atau Beijing.
Dalam sebuah pernyataan di platform media sosial X, Zelensky menginformasikan, para tentara itu ditangkap di wilayah Donetsk, Ukraina timur dengan dokumen identitas. Termasuk kartu bank yang berisi data pribadi mereka.
Baca Juga: Pasangan Ana-Tiwi dan Komang Ayu Melaju ke Babak 16 Besar Badminton Asia Championships 2025, 2 Wakil RI Lainnya Kandas
"Pasukan Ukraina bertempur melawan enam tentara China dan menangkap dua dari mereka sebagai tawanan," katanya.
Postingan tersebut disertai dengan video yang memperlihatkan salah satu tawanan China yang diduga diborgol. Tawanan berbicara dalam bahasa Mandarin dan tampaknya menggambarkan pertempuran baru-baru ini.
"Kami memiliki informasi yang menunjukkan bahwa ada lebih banyak warga negara China di unit penjajah (Rusia) daripada hanya dua orang ini," katanya.
Baca Juga: Harga dan Cara Beli Tiket Persija Vs Persebaya di Stadion GBK, Sabtu Akhir Pekan Nanti
"Keterlibatan Rusia atas China, bersama dengan negara-negara lain, baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam perang di Eropa ini merupakan sinyal yang jelas bahwa Putin bermaksud melakukan apa pun kecuali mengakhiri perang," tuding Zelensky.
Presiden Ukraina meminta tanggapan dari Amerika Serikat, Eropa, dan semua pihak di seluruh dunia yang menginginkan perdamaian di negaranya.
"Penyelidikan sedang berlangsung dan para tawanan saat ini berada dalam tahanan dinas keamanan Ukraina," pungkasnya. ***
Artikel Terkait
AS dan Rusia Bertemu di Arab Saudi Bahas Perdamaian Ukraina, Kiev dan Eropa Ditinggalkan
Trump dan Zelensky 'Perang Mulut' di Gedung Putih, Sebut Presiden Ukraina Kurang Ajar dan Kalah Perang
Dunia Menanti Terobosan Arab Saudi Pimpin Jalan Damai Rusia vs Ukraina
Indonesia Disebut Akan Banjir Barang dari China Imbas Kebijakan Tarif Trump
China Bersumpah Perang sampai Akhir setelah Trump Ancam Tetapkan Tarif Tambahan 50 Persen