KONTEKS.CO.ID – Delegasi Ukraina dan Amerika Serikat (AS) bertemu di Arab Saudi pada Minggu 23 Maret 2025 untuk membahas perlindungan infrastruktur penting di tengah konflik yang masih berlanjut.
Pertemuan ini dilakukan sebelum delegasi AS bertemu dengan Rusia pada Senin 24 Maret 2025.
Melansir Reuters, pejabat Ukraina menyatakan bahwa diskusi berfokus pada langkah-langkah perlindungan fasilitas energi dan infrastruktur strategis.
Baca Juga: Jika Sahabat Lebih Dekat Sama Pacar Kita? Apa yang Harus Kamu Lakukan? Cek Saudade
Pembicaraan ini merupakan bagian dari upaya diplomatik Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung selama tiga tahun.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan bahwa delegasi negaranya bekerja secara konstruktif dalam perundingan tersebut.
"Pembicaraan ini cukup bermanfaat, dan tim kami terus bekerja. Namun, apa pun yang kami sampaikan kepada mitra, kunci utama tetap ada di tangan Putin. Ia harus memberikan perintah nyata untuk menghentikan serangan," ujar Zelensky dalam siaran televisi.
Baca Juga: Kabareskrim Polri Janji Usut Tuntas Teror Kepala Babi dan Bangkai Tikus ke Kantor Tempo
Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov, yang memimpin delegasi, menyebut tujuan utama perundingan adalah mendekatkan peluang perdamaian serta memperkuat keamanan. Namun, Zelensky menekankan bahwa diskusi kali ini lebih bersifat teknis.
Putin Setuju Gencatan Senjata, tetapi Serangan Masih Berlanjut
Pekan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyetujui usulan Trump untuk menghentikan serangan terhadap infrastruktur energi selama 30 hari.
Namun, kesepakatan ini segera diragukan setelah kedua belah pihak tetap melaporkan adanya serangan militer.
Baca Juga: Duh, PP PBSI Kembali Larang Berlaga di Turnamen Bulu Tangkis Bergengsi
Pada Minggu 23 Maret, serangan pesawat nirawak Rusia menghantam ibu kota Ukraina, Kyiv, menewaskan sedikitnya tiga orang, termasuk seorang anak berusia lima tahun. Serangan ini juga menyebabkan kebakaran di apartemen dan merusak beberapa bangunan.
Di sisi lain, otoritas Rusia mengklaim telah menghancurkan 59 pesawat nirawak Ukraina yang menyerang wilayah barat daya negaranya. Serangan tersebut dilaporkan menewaskan satu orang di Rostov.
Artikel Terkait
Harga Minyak Dunia Tertekan, Prospek Damai Rusia-Ukraina dan Ancaman Tarif Trump Jadi Faktor Utama
AS dan Rusia Bertemu di Arab Saudi Bahas Perdamaian Ukraina, Kiev dan Eropa Ditinggalkan
Alasan Pemimpin Jerman Ogah Kerahkan Pasukan ke Ukraina
Tak Mau Kalah dengan AS-Rusia, Zelensky Terbang ke Ankara Temui Erdogan
Trump dan Zelensky 'Perang Mulut' di Gedung Putih, Sebut Presiden Ukraina Kurang Ajar dan Kalah Perang