• Minggu, 21 Desember 2025

Sjafrie Sjamsoeddin dan Kerusuhan Mei 1998, Uji Nyali Jenderal Tampan Eks Pengawal Kesayangan Soeharto

Photo Author
- Minggu, 25 Mei 2025 | 11:03 WIB
Menhan Sjafrie Sjamsoeddin dan Presiden Prabowo Subianto saat masih aktif di dinas militer. (Foto: Instagram Prabowo Subianto)
Menhan Sjafrie Sjamsoeddin dan Presiden Prabowo Subianto saat masih aktif di dinas militer. (Foto: Instagram Prabowo Subianto)

Sjafrie Todong Pistol ke Anggota Mossad

Ada cerita menarik saat Sjafrie mendampingi Soeharto. Sebagai Komandan Grup A Paspampres, Sjafrie mendapat tugas mengawal Presiden Soeharto untuk menghadiri sidang yang digelar Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, AS.

Melansir buku 'Warisan (daripada) Soeharto' yang diterbitkan Kompas tahun 2008, Soeharto saat itu menjabat sebagai Ketua Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Otomatis kebijakannya sangat berpengaruh bagi anggotanya yang mayoritas negara-negara Timur Tengah (Timteng).

Baca Juga: Legenda Ken Arok, Pemuda Jawa Penghalal Segala Cara Demi Kekuasaan

Atas dasar itulah Perdana Menteri (PM) Israel kala itu, Yitzak Rabin, ingin bertemu Presiden Soeharto pada 22 Oktober 1995. Bersama empat pengawalnya dari Mossad (dinas intelijen Israel), Yitzak datang untuk menyampaikan keinginannya bertemu Presiden Soeharto.

Namun cara mereka bertindak tidak mematuhi protokol keamanan serta terkesan arogan. Itu sebabnya Yitzak Rabin beserta empat pengawalnya dicegat oleh Paspampres sebelum masuk lift. Terlebih, saat itu Presiden Soeharto sedang menerima kunjungan Presiden Sri Lanka.

Salah satu personel Paspampres yang ikut mencegat adalah Sjafrie. Setelah menyampaikan maksud dan tujuannya, PM Yitzak Rabin beserta para personel Mossad dikawal oleh Sjafrie menemui Presiden Soeharto. Namun, saat hendak memasuki lift, terjadi insiden menegangkan.

Baca Juga: Rukmini, Tunangan Pierre Tendean yang Butuh Waktu Move On 7 Tahun

Saat itu, para pengawal Yitzak Rabin menolak satu lift dengan Sjafrie beserta dua personel Paspampres lainnya. Padahal, Sjafrie dan personel Paspampres lainnya sudah terdaftar dalam protokol Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) PBB. Artinya, mereka memang personel resmi pengamanan Presiden Soeharto.

Sjafrie kemudian terlibat adu mulut dengan kepala pengawal PM Israel -- yang notabene jebolan Mossad, karena melanggar protokol keamanan Paspampres.

Dengan gerakan sangat cepat, pengawal Yitzak Rabin tiba-tiba sudah mengeluarkan senapan otomatis Uzi dari balik jasnya. Ia hendak menempelkan moncong senapan ke perut Sjafrie. Tidak hanya itu, ia juga mencengkeram leher Sjafrie dengan keras.

Baca Juga: Mikhail Kalashnikov, Pencipta Senapan Serbu 'Sejuta umat' AK-47 yang Merasa Berdosa di Akhir Hidupnya

Namun, Sjafrie tak kalah gesit dan sudah menempelkan terlebih dahulu pistol Baretanya ke perut pengawal itu. Kejadian menegangkan itu bahkan membuat Perdana Menteri Yitzak Rabin cemas lantaran dua personel Paspampres lainnya juga sudah siap dengan senjatanya masing-masing. Kala itu, kedua belah pihak saling menodongkan senjata.

"Sorry, I understand it," ujar pengawal Rabin mengakui kesalahannya.

Ketegangan mereda setelah pengawal Yitzak Rabin menurunkan senjatanya. Adu tembak antara Paspampres Soeharto dengan pengawal PM Israel urung terjadi.

PM Yitzak Rabin dan pengawalnya akhirnya mau menaati protokol kemanan Paspampres. Bahkan, Yitzak Rabin harus rela menunggu selama 15 menit untuk bisa bertemu Presiden Soeharto.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Jimmy Radjah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X