"Bantuan luar negeri bukan amal. Kita harus memastikan penggunaannya tepat, meskipun itu hanya kurang dari 1 persen dari anggaran dan sangat penting untuk keamanan nasional kita," tulisnya di platform media sosial X.
Trump Soal USAID
USAID menjadi sorotan dalam upaya reformasi pemerintah federal yang dilakukan oleh Trump dan Musk. Trump dan sekutunya berpendapat bahwa badan yang didirikan oleh Kongres sebagai badan independen cenderung terlalu partisan.
Di sisi lain, Demokrat dengan keras menolak penilaian tersebut. Mereka berargumen Trump tidak memiliki kewenangan untuk membubarkan USAID.
Menyanggapi pernyataan Demokrat, Trump mengungkapkan tidak memerlukan persetujuan Kongres untuk menutup USAID.
“Tidak, ketika menyangkut penipuan,” kata Trump di Ruang Oval saat ditanya mengenai kemampuannya untuk melakukan perubahan besar pada USAID.
"Kami hanya ingin melakukan hal yang benar. Ini seharusnya sudah dilakukan sejak lama. Mereka menggila pada masa pemerintahan Joe Biden. Mereka benar-benar gila dengan apa yang mereka lakukan dan uang yang mereka berikan kepada orang-orang yang seharusnya tidak bertahan," beber Trump.
Dia menambahkan, "Kami akan memberikan laporannya pada waktu yang tepat."
Saat ditekan mengenai dukungannya terhadap USAID selama masa jabatan pertama, Trump mengatakan dia menyukai "konsepnya", namun tidak pada pelaksanaan misi badan tersebut.
"Mereka menjadi radikal kiri yang gila. Konsepnya bagus, namun ini semua tentang orang-orangnya," kata Trump.
Baca Juga: Alasan Iwan Fals Baru Diperiksa Polisi soal Laporan Kasus OI 4 Tahun Lalu
Pejabat Keamanan USAID Dipecat
Pada akhir pekan lalu, dua pejabat keamanan teratas di USAID dihentikan sementara karena menolak memberi anggota Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) akses ke sistem di badan tersebut. Padahal personel DOGE mengancam akan memanggil penegak hukum. Hal ini diungkapkan beberapa sumber yang mengetahui situasi ini.
"Personel DOGE ingin mendapatkan akses ke sistem keamanan USAID dan file-data personel," kata tiga sumber.
Dua di antaranya mengatakan bahwa personel DOGE ingin mengakses informasi yang bersifat rahasia, yang hanya dapat diakses oleh mereka yang memiliki izin keamanan dan kebutuhan khusus untuk mengetahuinya.
Artikel Terkait
Pemerintah Trump Tawarkan Program Pengunduran Diri pada PNS, Everett Kelley: Tak Boleh Dipandang sebagai Sukarela
Trump Setop Bantuan Obat: Penyakit HIV AIDS, Malaria, dan TBC Diramal Bakal Amuk Dunia
Jet Bombardier American Airlines Tabrak Helikopter Black Hawk, Donald Trump Salahkan Joe Biden dan Barrack Obama
Tarif 100% Donald Trump Bikin BRICS Ciut, Rencana Mata Uang Baru Dibatalkan!
Trump Sebut Microsoft Siap Caplok TikTok, Harganya Rp818 Triliun