KONTEKS.CO.ID - Rusia mengungkapkan bahwa BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) telah membatalkan rencana de-dolarisasi sebagai respons ancaman terhadap mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump .
Trump mengancam akan memberlakukan tarif 100% pada negara-negara yang mencoba menggantikan dolar AS sebagai mata uang transaksi internasional.
Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menegaskan bahwa BRICS tidak berencana menciptakan mata uang baru atau menggunakan mata uang alternatif untuk menggantikan dolar AS.
Baca Juga: Serba Digital, Begini Cara Mudah Mencari Pangkalan LPG 3 Kg Terdekat dan Syarat Menjadi Agen Resmi
Sebaliknya, aliansi ini fokus pada pembuatan platform investasi baru yang memungkinkan negara-negara berkembang untuk berkolaborasi dalam strategi proyek-proyek.
“Intinya adalah bahwa BRICS tidak sedang berdiskusi tentang menciptakan mata uang bersama, dan juga tidak pernah melakukannya,” ujar Peskov, seperti dilansir Reuters.
Ancaman Trump dan Komitmen BRICS
Donald Trump kembali melontarkan ancaman keras terhadap BRICS dan negara-negara lain yang berupaya mengurangi ketergantungan pada dolar AS.
Dalam pernyataannya pada Kamis, 30 Januari 2025 Trump menegaskan komitmennya untuk memperkuat posisi dolar AS sebagai mata uang global.
"Kami meminta komitmen dari negara-negara yang tampaknya bermusuhan dengan hal ini bahwa mereka tidak akan menciptakan mata uang BRICS baru, atau mendukung mata uang lain untuk menggantikan dolar AS. Jika tidak, mereka akan dikenakan tarif 100%," tegas Trump.
Baca Juga: Satgas Ops Damai Cartenz Tangkap Anggota KKB Yalimo, Amankan Dua Senjata Api dan Amunisi
Ancaman ini muncul di tengah upaya beberapa negara, termasuk anggota BRICS, untuk mengurangi dominasi dolar AS dalam perdagangan internasional.
Sebelumnya, BRICS sempat membahas kemungkinan penggunaan mata uang bersama atau mata uang alternatif untuk transaksi antarnegara anggota. Namun, rencana tersebut tampaknya dihentikan sementara waktu akibat tekanan dari AS.
Fokus BRICS pada Platform Investasi Baru
Meski membatalkan rencana dedolarisasi , BRICS tetap berkomitmen untuk memperkuat kerja sama ekonomi di antara negara-negara anggota.
Peskov menjelaskan bahwa aliansi ini kini fokus pada pembuatan platform investasi baru yang bertujuan memfasilitasi proyek-proyek strategis di negara-negara berkembang.
Artikel Terkait
Ulah Trump Bikin 'Empet', Rakyat California Bersiap Merdeka dari Amerika Serikat
Murka Trump karena Kecanggihan DeepSeek Bikin Perusahaan Teknologi AS 'Gelagapan'
Pemerintah Trump Tawarkan Program Pengunduran Diri pada PNS, Everett Kelley: Tak Boleh Dipandang sebagai Sukarela
Trump Setop Bantuan Obat: Penyakit HIV AIDS, Malaria, dan TBC Diramal Bakal Amuk Dunia
Jet Bombardier American Airlines Tabrak Helikopter Black Hawk, Donald Trump Salahkan Joe Biden dan Barrack Obama