• Minggu, 21 Desember 2025

Pertama di Dunia Gunakan Imigrasi Seamless Corridor, Pelancong ‘Hepi’ Nggak Ribet Masuk Indonesia

Photo Author
- Jumat, 28 November 2025 | 16:37 WIB
Melalui aplikasi All Indonesia, Ditjen Imigrasi Indonesia menjadi otoritas pertama di dunia yang gunakan sistem biometrik seamless corridor berbasis AI. (Foto: Amadeus)
Melalui aplikasi All Indonesia, Ditjen Imigrasi Indonesia menjadi otoritas pertama di dunia yang gunakan sistem biometrik seamless corridor berbasis AI. (Foto: Amadeus)

KONTEKS.CO.ID – Proses keimigrasian umumnya menjadi salah satu tahapan kurang menyenangkan bagi seseorang yang akan mengunjungi sebuah negara.

Selain khawatir mendapatkan pertanyaan sulit, raut wajah petugas imigrasi di negara manapun umumnya sama: Jutek dan galak!

Namun sekarang tidak lagi loh! Dan menariknya, ini terjadi hanya di Indonesia.

Baca Juga: Starlink dan Tower Portabel Dipasang, Ini Daftar Bantuan untuk Bencana di Sibolga serta Tapanuli

Indonesia tercatat menjadi negara pertama di dunia yang mengadopsi sistem biometrik "seamless corridor" alias koridor tanpa hambatan.

Teknologinya memungkinkan penumpang atau warga negara asing melewati pemeriksaan imigrasi tanpa perlu berhenti.

“Direktorat Jenderal Imigrasi Indonesia menjadi otoritas pertama di dunia yang memperkenalkan koridor biometrik berskala besar dengan teknologi biometrik on-the-move terbaru,” tulis Monica Hansen, Corporate Communications Amadeus di laman resminya, Jumat 28 November 2025.

Baca Juga: Tim BNPB Pantau Bencana Hidrometeorologi di Sumut Pakai Pesawat Kecil

Inovasi terbaru dari Amadeus ini menggunakan biometrik berbasis kecerdasan buatan atau AI guna memvalidasi identitas penumpang yang "bergerak" melalui koridor lebar, alih-alih harus berhenti untuk menunjukkan dokumen secara manual kepada petugas Imigrasi di perbatasan atau di konter.

Teknologi tersebut mengubah proses imigrasi yang sebelumnya lambat dan penuh antrean menjadi tahapan yang cepat, lancar, dan mudah.

Sebagai bagian dari inisiatif "All Indonesia", sebuah transformasi digital besar pemerintah yang bertujuan menyederhanakan proses masuk bagi pelancong internasional, Direktorat Jenderal Imigrasi telah menerapkan dua koridor biometrik di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta dan yang ketiga di Bandara Interbasional Djuanda di Surabaya.

Baca Juga: Jokowi: Saya Nggak Pernah Meresmikan Bandara IMIP di Morowali

Dengan memanfaatkan desain dan kapabilitasnya yang inklusif, koridor-koridor ini pada awalnya digunakan untuk pelancong lansia dan disabilitas.

“Aplikasi di masa mendatang direncanakan untuk semua penumpang di seluruh infrastruktur bandara di Indonesia,” katanya lagi.

Saat ini, wisatawan yang membutuhkan bantuan khusus dapat mendaftar untuk menggunakan koridor biometrik baru dalam aplikasi 'All Indonesia'.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X