• Senin, 22 Desember 2025

Imigrasi AS Gerebek Pabrik Hyundai di Georgia, Seorang WNI Ikut Ditangkap

Photo Author
- Minggu, 7 September 2025 | 11:23 WIB
Direktur Pelindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha (Foto: Instagram/@judha.nugraha)
Direktur Pelindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha (Foto: Instagram/@judha.nugraha)

KONTEKS.CO.ID - Seorang warga negara Indonesia (WNI) terjaring razia petugas Imigrasi Amerika Serikat operasi yang menyasar pabrik Hyundai Mega Site Battery Plant di negara bagian Georgia.

Pada penggerebekan yang berlangsung pada Kamis, 4 September 2025 itu terdapat 475 orang ditangkap, di mana sebagian besar merupakan WN Korea Selatan.

"Dari ratusan yang ditangkap, terdapat 1 WNI atas nama CHT," ungkap Direktur Pelindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, Minggu, 7 September 2025.

CHT lanjut Yudha merupakan satu dari 3 pegawai PT HLI Green Power. Saat kejadian, CHT tengah bertemu dengan pihak Hyundai.

Baca Juga: Delapan WNI Masuk Red Notice Buronan Interpol, Berikut Daftar Kejahatannya

"CHT memiliki rencana business trip selama satu bulan di AS dan dilengkapi dengan dokumen paspor, visa, dan undangan dari perusahaan," bebernya.

Terkait kasus ini, Kementerian Luar Negeri RI mlelaui KJRI Houston telah berkomunikasi dengan Folkston ICE Processing Center, GA, tempat CHT ditahan.

Selain itu, KJRI juga telah mengontak rekan kerja CHT dan Hyundai Mega Site Battery Plant. Sayangnya, belum ada informasi lengkap dari otoritas imigrasi AS terkait penangkapan ini.

"KJRI akan memberikan pendampingan kekonsuleran untuk CHT," tegasnya.

Sekadar informasi, pihak berwenang di Georgia, AS menggerebek pabrik baterai milik Hyundai dan LG. Penggerebekan berlangsung di area pabrik di Ellabell, Kamis, 4 September 2025 waktu setempat.

Baca Juga: WNI Aman dari Konflik Bersenjata Kamboja-Thailand

Menurut kantor Departemen Kehakiman AS (ATF) di Atlanta, lebih 400 orang telah ditahan. Operasional di pabrik baterai tersebut, yaitu HL-GA Battery Company, telah dihentikan sementara.

Namun, data dari surat kabar Korea Economic Daily melaporkan penahanan sekitar 560 pekerja. Media Korea Selatan melaporkan bahwa sekitar 300 di antaranya adalah warga negara Korea Selatan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rizki Adiputra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X