Hong Kong Jadi Bandara dengan Layanan Imigrasi Terbaik Dunia 2025, Jakarta Tembus 10 Besar!

KONTEKS.CO.ID – Lembaga pemeringkat transportasi udara internasional, Skytrax, merilis daftar bandara dengan layanan imigrasi terbaik dunia tahun 2025.

Dalam laporan terbarunya, Bandara Internasional Hong Kong berhasil menduduki peringkat pertama, mengungguli sejumlah bandara besar dunia berkat sistem pemeriksaan keimigrasian yang efisien, cepat, dan berbasis teknologi tinggi.

Peringkat kedua ditempati oleh Bandara Changi Singapura, yang kembali menegaskan reputasinya sebagai simbol efisiensi layanan penumpang dan tolok ukur utama di kawasan Asia Tenggara.

Baca Juga: Tarif Parkir Bandara Soekarno-Hatta Naik, Angkasa Pura Perbarui Fasilitas

Melengkapi lima besar, posisi ketiga ditempati Bandara Internasional Bahrain, diikuti Bandara Taiwan Taoyuan di posisi keempat dan Bandara Zurich di peringkat kelima.

Skytrax menilai, kelima bandara ini memiliki keunggulan dalam profesionalisme petugas, ketepatan sistem pemeriksaan, serta kenyamanan proses imigrasi yang menjadi standar global baru.

Sementara itu, dominasi Eropa dalam daftar ini ditandai dengan masuknya Bandara Helsinki-Vantaa (Finlandia) di posisi keenam dan Bandara Roma Fiumicino (Italia) di peringkat ketujuh.

Daftar 10 besar bandara dengan layanan imigrasi terbaik dunia 2025 versi Skytrax (Foto: Instagram/@seasia.stats)

Dari Asia Timur dan Timur Tengah, Bandara Seoul Incheon (Korsel) serta Bandara Doha Hamad (Qatar) masing-masing menempati urutan kedelapan dan kesembilan.

Kesembilan bandara tersebut dinilai berhasil memadukan teknologi otomasi imigrasi, efisiensi antrean, dan kenyamanan layanan, mencerminkan tren global bahwa pengalaman penumpang kini sangat ditentukan oleh kelancaran proses keimigrasian.

Menariknya, Bandara Soekarno-Hatta Jakarta menorehkan prestasi gemilang dengan menempati posisi ke-10 dunia.

Baca Juga: Kemenhub Tetapkan 36 Bandara Internasional demi Pemerataan Ekonomi, Berikut Daftarnya!

Capaian ini menjadi sejarah baru bagi Indonesia, menandai peningkatan signifikan dalam pengelolaan arus penumpang internasional, kualitas pelayanan petugas, serta pemanfaatan sistem digital di jalur imigrasi.