• Minggu, 21 Desember 2025

Serangan Siber Hantam Sistem Check-in Bandara-Bandara Tersibuk di Eropa

Photo Author
- Sabtu, 20 September 2025 | 18:56 WIB
Pengelola Bandara Heathrow di London, Inggris, sempat menutup operasional bandara karena serangan siber. (Bandara Heathrow)
Pengelola Bandara Heathrow di London, Inggris, sempat menutup operasional bandara karena serangan siber. (Bandara Heathrow)

KONTEKS.CO.IDSerangan siber menghantam bandara-bandara tersibuk di Eropa. Di antaranya, Bandara Heathrow, Brussels, dan Berlin.

Serangan siber yang menargetkan sistem check-in dan boarding tersebut telah mengganggu lalu lintas udara. Bahkan menyebabkan penundaan penerbangan di beberapa bandara tersibuk di Eropa.

Sejumlah operasi bandara, termasuk Heathrow London, dihentikan sementara pada Sabtu 19 September 2025 setelah perangkat lunak penyedia layanan terkena serangan tersebut.

Baca Juga: Kasus Keracunan Meningkat, Pemerintah Mengakui Makan Bergizi Gratis Harus Diperbaiki

Bandara Heathrow, bandara terbesar di Inggris dan salah satu yang tersibuk di dunia, menyatakan, Collins Aerospace, yang menyediakan sistem check-in dan boarding untuk beberapa maskapai di berbagai bandara di seluruh dunia sedang mengalami masalah.

“Masalah teknis yang dapat menyebabkan penundaan bagi penumpang yang akan berangkat," kata pengelola Bandara Heathrow, mengutip Al Jazeera, Sabtu 19 September 2025.

"Sementara penyedia layanan berupaya menyelesaikan masalah dengan cepat, kami menyarankan penumpang untuk memeriksa status penerbangan mereka dengan maskapai sebelum bepergian," katanya.

Baca Juga: Hasil Semifinal China Masters 2025: An Se Young Bungkam Akane, Pasangan Unggulan Tuan Rumah Tersingkir

Collins Aerospace adalah perusahaan kedirgantaraan dan militer besar yang berbasis di Amerika Serikat. Mereka merupakan anak perusahaan dari produsen senjata RTX Corporation – sebelumnya Raytheon Technologies.

RTX telah mengetahui adanya "gangguan siber" pada perangkat lunaknya di beberapa bandara, tanpa menyebutkan nama bandara tersebut.

"Dampaknya terbatas pada proses check-in pelanggan secara elektronik dan penurunan bagasi, dan dapat dimitigasi dengan operasi check-in manual," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa mereka sedang berupaya memperbaiki masalah tersebut secepat mungkin.

Baca Juga: Changchun Air Show: China untuk Pertama Kalinya Perlihatkan Pesawat Siluman Baru Tercanggih J-20

Bandara Brussels dan Berlin secara terpisah mengonfirmasi bahwa mereka juga terdampak serangan tersebut. Serangan siber yang membuat sistem otomatis tidak dapat beroperasi, sehingga hanya memungkinkan prosedur check-in dan boarding manual.

"Ini berdampak besar pada jadwal penerbangan dan sayangnya akan menyebabkan penundaan dan pembatalan penerbangan," kata pengelola Bandara Brussels, seraya menambahkan bahwa serangan siber tersebut terjadi pada Jumat malam.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X