• Minggu, 21 Desember 2025

Selain Rudal, Israel Kelimpungan Hadapi Serangan Siber Iran: Peretas Tutup Situs Mossad

Photo Author
- Senin, 16 Juni 2025 | 19:26 WIB
Serangan siber Iran membuat pertahanan IT Israel kebingungan. (Skillcast)
Serangan siber Iran membuat pertahanan IT Israel kebingungan. (Skillcast)

KONTEKS.CO.ID - Radware, raksasa keamanan siber mengungkapkan, dalam dua hari sejak 12 Juni 2025, ada gelombang serangan siber yang belum pernah terjadi sebelumnya di Israel.

"Telah terjadi peningkatan 700 persen dalam serangan siber terhadap Israel dalam dua hari setelah 12 Juni dan dimulainya serangan Israel terhadap Iran, dibandingkan dengan periode sebelumnya," menurut laporan terbaru Radware, mengutip C-Tech, Senin 16 Juni 2025. 

Data tersebut menunjukkan peningkatan tajam dalam aktivitas jaringan jahat yang menargetkan infrastruktur Israel.

Baca Juga: Bank Dunia Beri Paket Pembiayaan Campuran Rp34,7 Triliun untuk Indonesia

"Kami menyaksikan gelombang serangan siber yang belum pernah terjadi sebelumnya yang ditujukan terhadap Israel," kata Ron Meyran, VP Cyber ​​Threat Intelligence di Radware.

"Peningkatan 700% dalam aktivitas jahat hanya dalam dua hari berasal dari operasi pembalasan siber oleh aktor negara Iran dan kelompok peretas pro-Iran. Termasuk serangan DDoS, upaya infiltrasi yang menargetkan infrastruktur penting, pencurian data, dan kampanye distribusi malware," sambung Meyran.

Serangan tersebut menjangkau berbagai target, termasuk situs web pemerintah, lembaga keuangan, perusahaan telekomunikasi, dan infrastruktur penting. 

Baca Juga: SETARA Institute Desak Fadli Zon Minta Maaf soal Pernyataan Pemerkosaan Massal Mei 1998

Radware melaporkan peningkatan signifikan dalam upaya intrusi ke jaringan organisasi, serta serangan yang ditujukan untuk mengganggu layanan digital penting.

Setelah pengungkapan publik operasi militer Israel baru-baru ini, Radware mengamati peningkatan aktivitas dari aktor ancaman yang berpihak pada Iran di saluran Telegram publik dan pribadi. 

Contohnya, pesan dari entitas yang menyebut dirinya #OpIsrael dibagikan di saluran Cyber-Bulletin, merujuk pada serangan terhadap sistem Red Alert (Tzeva Adom) Israel, yang memberi tahu warga sipil tentang serangan rudal yang masuk.

Baca Juga: Bulu Tangkis Sirnas A Jateng Dibuka, Belasan Wakil Pelatnas Bersaing Demi Pentas Internasional

Kelompok peretas Arabian Ghost mengklaim telah menutup stasiun radio Israel. Sementara beberapa kelompok lain mengeluarkan ancaman atau mengklaim serangan siber terhadap entitas Israel, termasuk satu yang mengatakan telah menutup situs web Mossad.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X