• Minggu, 21 Desember 2025

Presiden PKS Sebut Demo Besar Agustus Jadi Momentum Introspeksi Elite Parpol

Photo Author
- Rabu, 26 November 2025 | 09:23 WIB
PKS buka opsi gabung KIM Plus di Pilkada Jakarta 2024. (Humas PKS)
PKS buka opsi gabung KIM Plus di Pilkada Jakarta 2024. (Humas PKS)

KONTEKS.CO.ID – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyoroti fenomena demonstrasi besar-besaran yang terjadi pada akhir Agustus 2025 lalu.

Presiden PKS, Almuzzammil Yusuf, menilai peristiwa tersebut bukan sekadar riak biasa, melainkan peringatan keras yang harus dijadikan momentum introspeksi bagi seluruh elite partai politik di Indonesia.

Pernyataan ini disampaikan Almuzzammil saat melakukan kunjungan silaturahmi kebangsaan ke markas Partai Demokrat di Jakarta Pusat.

Baca Juga: Hormati Hak Prerogatif Presiden Prabowo, KPK Tak Lagi Sentuh Kasus Ira Puspadewi

Demo Besar Agustus Jadi Momentum Introspeksi Elite Parpol

Di hadapan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Almuzzammil mengingatkan bahwa gelombang protes publik adalah sinyal bahwa partai politik sedang disorot tajam.

"Demonstrasi besar Agustus kemarin, bukan hanya fenomena Indonesia, merembet ke Nepal dan berbagai negara. Saya kira itu hitung-hitungan introspeksi kita sebagai para pimpinan partai politik," ujar Almuzzammil di Jakarta sebagaimana dikutip Konteks.co.id pada Rabu, 26 November 2025.

Menurut Almuzzammil, situasi saat ini menuntut kepekaan lebih dari para pemimpin partai. Ia mengakui bahwa citra partai politik di mata publik sedang tidak dalam kondisi prima.

Baca Juga: Berada Dekat Zona Megathrust, 2 Gempa Beruntun Guncang Lampung Pagi Ini

Oleh karena itu, kritik yang disampaikan melalui aksi massa harus dilihat sebagai koreksi untuk memperbaiki kinerja demokrasi, bukan sebagai ancaman.

"Karena partai politik banyak disorot, tidak dalam situasi yang baik pandangan publik," sambungnya.

Dalam kesempatan yang sama, Almuzzammil menegaskan posisi PKS yang kini mendukung penuh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Ia berharap PKS dan Demokrat dapat belajar dari pengalaman satu sama lain, terutama mengingat sejarah panjang Demokrat di bawah kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Baca Juga: Ingin Kesejahteraan Atlet Jadi Prioritas, Ini 3 Arahan Penting Prabowo ke Erick Thohir

"Tentu kita berharap dengan pertemuan kita, dengan pengalaman Pak SBY yang diwariskan kepada Mas AHY, Mas Ibas, dan kawan-kawan, kami tentu akan banyak mau belajar keberhasilan beliau di masa lalu," tuturnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X