• Senin, 22 Desember 2025

Diduga Rugikan Negara Ratusan Miliar, Direktur CBA Desak Kejagung Periksa Boy Thohir dan Franky Widjaja

Photo Author
- Minggu, 12 Oktober 2025 | 13:38 WIB
Direktur Center for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi (Foto: Instagram/@uchok_sky)
Direktur Center for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi (Foto: Instagram/@uchok_sky)

Menurut Forbes Indonesia tahun 2024, Boy menempati peringkat ke-17 dalam daftar 50 orang terkaya Indonesia, dengan kekayaan mencapai US$3,3 miliar atau sekitar Rp51,15 triliun (kurs Rp15.500/US$).

“Tapi kalau caranya merugikan negara ya harus diproses dong. Kejaksaan panggil bos Adaro itu, harus diperiksa. Jangan ada tebang pilih. Itu kalau Kejagung serius, enggak masuk angin,” kata Uchok.

Perusahaan Sinarmas Group Juga Terseret

Selain Boy Thohir, Uchok juga mendesak Kejaksaan Agung untuk memeriksa Franky Widjaja, pemimpin Sinarmas Group. Ia menyebut adanya kerugian negara sebesar Rp449,1 miliar akibat pembelian solar nonsubsidi oleh PT Berau Coal, anak usaha Sinarmas Group.

PT Berau Coal merupakan perusahaan tambang batu bara yang telah beroperasi sejak 1983 di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Perusahaan ini mengekspor batu bara ke sejumlah negara di Asia, seperti Tiongkok, Taiwan, India, dan Korea Selatan.

Baca Juga: Investor Sulit Tarik Uang, Akun Instagram Overheard Keuangan Tuding Dana Syariah Indonesia Melakukan Fraud

Saat ini, saham PT Berau Coal juga dimiliki sebagian oleh Sojitz Corporation (10 persen). Dengan kepemilikan dominan Sinarmas, posisi strategis di perusahaan ini banyak diisi keluarga Widjaja.

Presiden Direktur Berau Coal dijabat Fuganto Widjaja, cucu pendiri Sinarmas Group, Eka Tjipta Widjaja, dan putra dari Indra Widjaja, saudara kandung Franky Widjaja.

Sementara posisi Presiden Komisaris diisi Sulistiyanto Soeherman, mantan CEO PT Asuransi Jiwa Eka Life, kini Sinarmas MSIG Life, yang pernah menjabat Duta Besar RI untuk Korea Selatan dan kini duduk di Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).

Baca Juga: Tatapan Kosong Calvin Verdonk dan Akhir Mimpi Garuda ke Piala Dunia 2026

“Kita tunggu saja bagaimana nyali Kejagung menghadapi para konglomerat yang tambangnya gunakan solar haram,” kata Uchok.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Eko Priliawito

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X