Update Ngeri Ponpes Al Khoziny: 54 Santri Tewas, Prabowo Perintahkan Audit Bangunan Pesantren Nasional

KONTEKS.CO.ID -  Tragedi ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, masih jadi duka mendalam bagi banyak orang.

Tim SAR gabungan terus berjuang di reruntuhan, dan per Senin, 6 Oktiber 2025 pagi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat total 54 korban meninggal dunia, termasuk lima potongan tubuh.

"Akumulasi data korban meninggal dunia menjadi 54 orang, sedangkan jumlah bagian tubuh yang ditemukan menjadi lima potongan," ungkap Kepala Pusat Data BNPB, Abdul Muhari, lewat rilis resminya.

Jenazah-jenazah itu langsung diboyong ke RS Bhayangkara Surabaya buat identifikasi lanjutan.

Baca Juga: Status Riza Chalid dan Jurist Tan: WNI Tanpa Negara, Jadi Buronan Global, dan Diburu Interpol

Dari catatan terbaru, 104 orang selamat dan sudah dievakuasi. Enam di antaranya masih dirawat intensif, 97 pulih total, serta satu sudah boleh pulang.

Sayangnya, 20 korban lain belum ketemu, bikin tim SAR makin gaspol lalukan pencarian.

Upaya ini sudah masuk hari ketujuh, dengan target selesai malam nanti. Hati-hati banget, soalnya puingnya campur aduk, dan setiap langkah harus teliti biar tak tambah korban.

Baca Juga: Orang Terkaya Dubai Bukan Lokal: Kisah Pavel Durov, Bos Telegram yang Punya 100 Anak dan Diblokir di Rusia

Tantangan Lapangan Ponpes Al Khoziny yang Bikin Deg-degan

Pembersihan reruntuhan kini ketemu rintangan serius. Bangunan ambruk ini nyambung ke gedung lama di selatan, yang lagi miring dan rawan roboh kapan aja. Tim SAR putuskan tunda bongkar total sampe hitungan teknis beres.

"Tim diharuskan membuat penahan gedung lama yang masih berdiri agar selama proses cutting dapat dilakukan tanpa merusak apapun," jelas Abdul.

Buat bantu, ahli dari Institut Teknologi Surabaya (ITS) turun tangan kasih saran. Langkah ini penting sekali supaya evakuasi aman dan tak bikin situasi makin parah di sekitar ponpes.

Baca Juga: Jadwal Pemakaman Yurike Sanger, Istri ke 7 Soekarno di Tanah Kusir, Disambut Tarian Perang Minahasa