Mentan Amran Mendadak Menghadap Presiden Prabowo di Tengah Meningkat Isu Beras Oplosan

Sementara itu, pengusutan kasus beras oplosan terus bergulir cepat. Kepolisian Republik Indonesia menyebut ada indikasi kuat keterlibatan produsen dan distributor besar dalam mengoplos beras kualitas rendah menjadi premium, lalu menjualnya dengan harga tinggi.

Dari hasil penyelidikan sementara, lebih dari 30 perusahaan dan 212 merek telah diperiksa dan sebagian di antaranya disita dari pasar.

Pertemuan antara Mentan Amran dan Presiden Prabowo dipandang sejumlah pengamat sebagai bentuk penegasan kontrol langsung dari Presiden terhadap sektor pangan.

“Ini bukan sekadar pertemuan biasa. Presiden ingin memastikan semua jalur koordinasi berjalan langsung di bawah pengawasannya. Publik sudah gelisah dan butuh jawaban cepat,” kata analis kebijakan publik dari UI, Ardianto Malik.

Menurutnya, kunjungan mendadak seperti ini menunjukkan bahwa pemerintahan Prabowo mulai menerapkan pendekatan responsif terhadap dinamika pangan nasional.

Namun, dia juga mengingatkan bahwa pemerintah perlu lebih terbuka kepada publik agar kepercayaan masyarakat tidak tergerus di tengah derasnya informasi yang beredar.

Baca Juga: Protes Aplikator dan Pemerintah, 50 Ribu Ojek Online Berencana Unjuk Rasa Senin Siang

“Transparansi sangat penting, terutama dalam kasus sensitif seperti beras. Apalagi jika menyangkut rantai distribusi yang bisa dikendalikan oleh kartel,” tuturnya.

Langkah lanjutan dari pemerintah pusat kini ditunggu. Apakah akan ada reshuffle kebijakan pangan, atau mungkin evaluasi kinerja lembaga pengawasan pangan, menjadi spekulasi lanjutan di tengah kekhawatiran inflasi pangan dan potensi gejolak sosial.

Presiden Prabowo dijadwalkan kembali ke Jakarta dalam dua hari ke depan. Belum diketahui apakah setelah itu akan digelar rapat kabinet terbatas khusus isu pangan.

Namun yang pasti, publik kini menanti ketegasan dan arah kebijakan pemerintah dalam menjamin ketahanan dan kejujuran sistem distribusi pangan nasional.***