• Senin, 22 Desember 2025

Mentan Amran Mendadak Menghadap Presiden Prabowo di Tengah Meningkat Isu Beras Oplosan

Photo Author
- Senin, 21 Juli 2025 | 09:45 WIB
Skandal Beras Oplosan Menguak: DPR Geram, Rp99 Triliun Melayang, Siapa yang Bermain di Balik Layar? (Freepik.com)
Skandal Beras Oplosan Menguak: DPR Geram, Rp99 Triliun Melayang, Siapa yang Bermain di Balik Layar? (Freepik.com)

KONTEKS.CO.ID - Di tengah sorotan publik terhadap gejolak harga beras dan penyelidikan kasus beras oplosan berskala nasional, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendadak menghadap Presiden Prabowo Subianto.

Amran menghadap dan bertemu secara tertutup selama sekitar satu jam di ruang VIP Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu, 20 Juli 2025 siang, beberapa saat sebelum Kepala Negara bertolak ke Solo.

Kehadiran Mentan Amran yang tidak tercantum dalam jadwal resmi Istana memicu spekulasi politik dan ekonomi.

Baca Juga: Gempa M5,3 Guncang Kamchatka Rusia: 30 Kali Susulan, Tsunami Mengintai, Warga Diminta Waspada

Sebab, menghadapnya Mentan Amran itu terjadi di tengah meningkatnya tekanan publik terhadap pemerintah terkait dua isu krusial yaitu, stabilitas harga beras dan pengusutan praktik curang yang melibatkan lebih dari 200 merek beras yang diduga telah dioplos dan dipasarkan sebagai produk premium.

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Pertanian, Moch Arief Cahyono, membenarkan pertemuan tersebut.  Namun dia enggan menjelaskan detail agenda pembahasan.

“Benar, Bapak Menteri bertemu Presiden di Bandara Halim siang tadi,” ujarnya dalam pernyataan tertulis, mengutip Senin, 21 Juli 2025.

Baca Juga: Tebus Kekalahan di Japan Open, Fajar-Fikri Siap 'Pecah' di China Open 2025

Belum ada keterangan resmi dari pihak Istana terkait pertemuan tersebut.

Namun, sumber internal menyebutkan bahwa Presiden Prabowo dalam beberapa waktu terakhir memang meminta laporan langsung dari sejumlah menteri teknis, terutama menyangkut isu pangan yang berdampak langsung pada stabilitas sosial dan ekonomi masyarakat.

“Presiden ingin semua langkah penanganan pangan dikendalikan secara presisi, termasuk soal penyelidikan beras oplosan yang saat ini sudah masuk tahap penyidikan oleh kepolisian,” ungkap salah satu sumber yang enggan disebutkan namanya.

Beberapa pekan terakhir, pemerintah menggencarkan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) untuk menahan lonjakan harga di tingkat konsumen.

Perum Bulog dilaporkan telah mendistribusikan jutaan ton beras SPHP ke berbagai pasar tradisional dan ritel modern guna menstabilkan pasokan dan mencegah lonjakan harga yang dipicu gangguan distribusi maupun manipulasi pasokan oleh pelaku usaha.

Baca Juga: Simak Ulang Respons Dirut BRI Hery Gunardi, Baru Menjabat Sudah Diterpa Kasus Pengadaan Mesin EDC Direksi Lama

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lopi Kasim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X