KONTEKS.CO.ID - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,6 mengguncang wilayah Semenanjung Kamchatka, Rusia Timur Jauh, Minggu 20 Juli 2025, memicu kepanikan dan peringatan tsunami.
Episentrum gempa tercatat berada di lepas pantai Samudra Pasifik, sekitar 146 kilometer sebelah timur Petropavlovsk-Kamchatskiy, dengan kedalaman sekitar 20 kilometer di bawah permukaan laut.
Tak lama setelah gempa utama, rentetan gempa susulan pun terjadi.
Baca Juga: Cuma Hari Ini! Tiket Tambahan Konser G-Dragon di Jakarta Dibuka Lagi, Catat Waktunya
Data dari Layanan Geofisika Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia mencatat hampir 30 kali guncangan susulan, dengan kekuatan berkisar antara magnitudo 4 hingga 6,7.
Ini merupakan rangkaian aktivitas seismik terbesar yang tercatat di wilayah Kamchatka dalam beberapa bulan terakhir.
Menurut Kementerian Situasi Darurat Rusia, sebagian wilayah urban Petropavlovsk-Kamchatskiy juga ikut merasakan getaran skala 3.
Sementara itu, gelombang komunikasi sempat terganggu akibat lonjakan laporan dari masyarakat yang panik.
Status Siaga dan Ancaman Tsunami
Pemerintah setempat telah menetapkan status siaga tinggi di distrik Ust-Kamchatsky, meski hingga saat ini belum ada perintah evakuasi massal.
Kantor wali kota Petropavlovsk-Kamchatskiy mengeluarkan peringatan resmi mengenai potensi gelombang tsunami setinggi dua meter yang dapat menghantam pesisir dalam waktu singkat.
Warga yang bermukim di dekat pantai diimbau untuk menjauhi garis laut dan mencari tempat yang lebih tinggi sebagai langkah antisipasi.
Baca Juga: Prabowo: Pemimpin Seperti Samudra, Siap Difitnah Tapi Tetap Beri Solusi
Meski belum ada laporan kerusakan besar, antisipasi tetap diutamakan karena intensitas gempa tergolong ekstrem.
Artikel Terkait
Gara-Gara Keciduk Coldplay, CEO dan Kepala HRD Astronomer yang Selingkuh Kena Skorsing
Kabar Duka, Sleeping Prince Arab, Pangeran Al Waleed Meninggal usai Koma 20 Tahun
Biodata Pangeran Al Waleed, Sleeping Prince Arab Meninggal, 20 Tahun Koma
Duka Mendalam, Pangeran Khaled Spill Potret Masa Kecil Sleeping Prince, Meninggal usai 20 Tahun Koma
Paus Leo Serukan Akhiri 'Kebiadaban Perang' usai Serangan terhadap Gereja di Gaza