• Senin, 22 Desember 2025

Dugaan Pemerasan Penonton DWP 2024, 18 Oknum Polri Diamankan Propam

Photo Author
- Sabtu, 21 Desember 2024 | 10:43 WIB
18 oknum anggota Polri diamankan diduga memeras penonton DWP 2024 (Instagram/dwp) ((Instagram/dwp))
18 oknum anggota Polri diamankan diduga memeras penonton DWP 2024 (Instagram/dwp) ((Instagram/dwp))

Beberapa klaim bahkan menyebutkan bahwa sejumlah pengunjung dipaksa membayar suap meskipun hasil tes narkoba mereka negatif.

Tuduhan itu mencuat setelah sejumlah unggahan viral di Instagram yang menunjukkan kekecewaan para peserta.

Postingan viral di Instagram warga Malaysia yang klaim dipalak oleh polisi Indonesia di DWP 2024. --X @senjatanuklir.

Baca Juga: Baru Ikutan Perang Bantu Rusia, Ratusan Tentara Korea Utara Tewas di Tangan Pasukan Elite Ukraina

Unggahan tersebut mencantumkan hashtag seperti #BOIKOTTDWP, #DWPSUCKS, dan #CORRUPTION, yang menyerukan aksi untuk boikot festival tersebut di masa mendatang.

Akun x @izx***, "BOIKOT DWP. BANNED DWP. FUCK DWP.

"Polis corrupt.. 1 kepala bayar 10k - 200k," tulis akun x @****pajan.

Salah satu poster yang beredar bertuliskan, "DWP 2024 Jom guys repost! 400++ WARGA MALAYSIA DIKELABUI POLISI INDONESIA #BOIKOTTDWP."

Selain itu, ada juga unggahan viral yang mengungkapkan pengalaman pahit yang dirasakan oleh mereka.

Baca Juga: Malaysia Akan Kembali Memburu Bangkai Pesawat MH370 Setelah Hilang 10 Tahun

Salah satunya berbunyi, "Mohon maaf, INI ADALAH PENGALAMAN DWP PERTAMA DAN TERAKHIR SAYA! TIDAK AKAN PERNAH LAGI."

"Kerumunan Malaysia tidak lagi mendukung acara DWP dan memboikot kalian," tulis salah seorang pengunjung DWP 2024 dari Malaysia.

Netizen Indonesia prihatin dengan kasus ini, "Kaya tahun ini DWP terburuk yaa. Sampe DWP bikin statement seperti ini."

"10 tahun ikut DWP, ini sih paling parah, paling sepi, tiba2 tiketnya didiskon, terus di boikot sm raver malay dan sg wkwk," tulis akun x @***nadhani.***

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lopi Kasim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X