• Senin, 22 Desember 2025

Baru Ikutan Perang Bantu Rusia, Ratusan Tentara Korea Utara Tewas di Tangan Pasukan Elite Ukraina

Photo Author
- Sabtu, 21 Desember 2024 | 01:29 WIB
Tampak jasad tentara Korea Utara yang tewas saat perang melawan Ukraina. Mereka berada di posisi Rusia. (X.com medo becker)
Tampak jasad tentara Korea Utara yang tewas saat perang melawan Ukraina. Mereka berada di posisi Rusia. (X.com medo becker)

KONTEKS.CO.ID - Tentara Korea Utara mulai pulang dalam kantong mayat ke Pyongyang selama akhir pekan ini. Mereka bertempur di sisi Rusia dalam jumlah besar untuk pertama kalinya.

"Hari ini, kami sudah memiliki data awal bahwa Rusia telah mulai menggunakan tentara Korea Utara dalam serangan mereka. Sejumlah besar dari mereka," kata Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, Sabtu 21 Desember 2024.

Intelijen militer Ukraina (GUR) melaporkan, Korea Utara disematkan dengan Marinir Rusia dan pasukan Lintas Udara – unit elite – di wilayah Rusia Kursk, yang telah diserbu balik oleh Ukraina.

“Di salah satu posisi di wilayah Kursk, tentara (Republik Demokratik Rakyat Korea-DPRK) secara efektif ‘dilindungi’ dengan pesawat nirawak (First Person View),” kata GUR dalam sebuah pernyataan.

Mereka memperkirakan gabungan korban Rusia dan Korea Utara sebanyak 200 orang pada hari pertama pertempuran. Namun Al Jazeera tak dapat mengonfirmasi jumlah korban yang Ukraina klaim.

Baca Juga: Malaysia Akan Kembali Memburu Bangkai Pesawat MH370 Setelah Hilang 10 Tahun

Delapan dari mereka dilaporkan tewas ketika Korea Utara secara keliru menembaki pasukan Chechnya yang tergabung dalam Batalyon Akhmat.

“Kendala bahasa tetap menjadi kendala yang sulit untuk manajemen dan koordinasi,” kata GUR.

Banyak korban terjadi ketika pasukan Korea Utara mencoba merebut kembali desa-desa Rusia di Plekhovo, 2 km (1,2 mil) dari perbatasan Ukraina, dan Vorozhba dan Martynovka, 10 km (6,2 mil) di dalam wilayah Rusia.

"Burung Magyar" Ukraina, unit Korps Marinir yang mengkhususkan diri dalam pertempuran udara tanpa awak, merilis sebuah video pada hari Minggu yang mengaku sebagai warga Korea Utara yang tewas di Kursk. Rekaman drone tersebut melayang di atas sederetan mayat dengan wajah tertutup.

Baca Juga: Waspada, Perayaan Natal 2024 Masih Dibayangi Aksi Terorisme

"Setelah setiap gelombang, 4-5 warga Korea tiba dengan kereta, menyusun bangkai-bangkai yang telah dimutilasi di sebuah jalur, seperti dalam video, dan menutupi wajah korban," kata unit tersebut dalam sebuah pernyataan.

Unit-unit Ukraina lainnya yang bertempur di Kursk dengan bangga menyoroti keberhasilan melawan warga Korea Utara, yang kehadirannya dianggap Kiev sebagai eskalasi konflik yang signifikan.

Unit Faust dari Pasukan Khusus Ukraina melaporkan telah menewaskan atau melukai 33 warga Korea Utara di Kursk dengan menggunakan drone ringan.

"Warga Korea, meskipun berjalan agak aneh di ladang, dilatih untuk membalas tembakan drone dan mencoba melarikan diri darinya. Mereka belum mengadopsi taktik Rusia untuk membekukan diri saat FPV (drone) muncul," tulis unit tersebut di saluran Telegramnya.

Baca Juga: Indofood Jelaskan Latar Belakang Produk Indomie Ditarik Otoritas Pangan Australia

Resimen ke-8 Pasukan Khusus Ukraina mengatakan, mereka telah menewaskan 50 tentara Korea Utara di Kursk dan melukai 47 orang antara Sabtu dan Senin.

Secara terpisah, Brigade Serangan Lintas Udara Polissia ke-95 mengklaim telah menewaskan lebih dari 50 tentara dalam dua hari dan melukai 100 orang.

"Namun, kami hanya akan mengklaim bahwa mereka adalah tentara bayaran Korea setelah seorang tawanan Korea menceritakan tentang nasibnya yang sulit," tulis brigade tersebut.

"Setelah mengalami kerugian serius, unit DPRK mulai mendirikan pos pengamatan tambahan untuk mendeteksi pesawat tanpa awak," kata intelijen militer Ukraina pada Selasa.

Zelenskyy mengunggah bahwa Rusia menggunakan taktik mengerikan untuk menutupi hilangnya tentara Korea Utara.

Baca Juga: Susunan Lengkap Pelatih Teknik Pelatnas Bulu Tangkis 2025, PBSI Ucapkan Terima Kasih ke Coach Lama

"Setelah pertempuran dengan orang-orang kami, Rusia juga mencoba untuk... Secara harfiah membakar wajah tentara Korea Utara yang terbunuh," tulisnya di Telegram.

Ia menambahkan, "Tidak ada alasan bagi orang Korea untuk berperang dan mati demi Putin. Dan bahkan setelah kematian mereka, yang menanti mereka dari Rusia hanyalah ejekan."

Tidak ada pernyataan dari Rusia atau Korea Utara mengenai korban pertama tentara bayaran Korea ini. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Sumber: Al Jazeera

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X