Jakarta Pilih Low-Key Rayakan Tahun Baru 2026: Tanpa Kembang Api! Lebih Sederhana dan Empatik

KONTEKS.CO.ID - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menegaskan perayaan malam Tahun Baru 2026 di Ibu Kota tidak akan diwarnai pesta kembang api.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memilih konsep yang lebih sederhana sebagai bentuk empati terhadap warga di Sumatera yang terdampak bencana alam.

“Untuk kembang api menurut saya juga enggak perlu ada. Jadi pakai atraksi drone saja cukup,” ujar Pramono pada Jumat, 19 Desember 2025.

Baca Juga: Yoona SNSD Comeback Solo! Wish to Wish Hadirkan Vibes Natal yang Hangat dan Menenangkan

Meski tanpa kembang api, Pramono memastikan suasana pergantian tahun tetap hidup.

Jakarta sebagai ibu kota negara dan kota global, kata dia, tetap perlu menandai momen tahun baru, namun dengan pendekatan yang lebih bermakna dan tidak berlebihan.

Rayakan Tahun Baru, Tapi Tetap Punya Empati

Pramono menegaskan, Pemprov DKI tidak akan melarang masyarakat merayakan malam tahun baru.

Warga tetap bebas menyambut pergantian tahun sebagai wujud rasa syukur, selama dilakukan secara tertib dan tidak menunjukkan kemewahan yang berlebihan.

Baca Juga: Yoona SNSD Comeback Solo! Wish to Wish Hadirkan Vibes Natal yang Hangat dan Menenangkan

Menurutnya, pemerintah ingin menjaga sensitivitas sosial di tengah kondisi duka yang masih dialami sebagian masyarakat Indonesia akibat bencana.

“Saya tidak ingin kita menampakkan kemewahan berlebihan dan tidak punya empati dengan apa yang terjadi dengan saudara-saudara kita yang ada di Sumatera,” tegas Pramono.

Sebagai bagian dari konsep tersebut, Pemprov DKI juga akan menyiapkan agenda khusus berupa doa bersama dan kontemplasi pada malam pergantian tahun.

Kegiatan ini ditujukan untuk mendoakan para korban bencana di sejumlah wilayah Sumatera, seperti Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara.

Baca Juga: Bercak Tone-Up Cream di Punggung Liz IVE Jadi Sorotan, Netizen Bahas Realita Makeup Idol K-Pop