KONTEKS.CO.ID - Selatan diguncang kabar duka. MH, siswa kelas I SMPN 19, meninggal dunia pada Minggu, 16 November 2025 pagi di ruang ICU RS Fatmawati, Jakarta Selatan, diduga akibat perundungan yang dialaminya sejak Oktober lalu.
Kasi Humas Polres Tangerang Selatan, AKP Agil Sahril, menjelaskan bahwa polisi telah memeriksa enam saksi, termasuk guru-guru di sekolah korban.
“Penyidik sudah meminta keterangan klarifikasi dari beberapa saksi, ada enam orang termasuk guru pengajar,” ujar Agil dalam keterangan resmi yang diterima Konteks.co.id pada Minggu, 16 November 2025.
Baca Juga: Ikatan Alumni Ultimatum UTA'45 Jakarta: Cabut Skors Damar Setyaji, Sampaikan Permintaan Maaf Terbuka
MH sempat dirawat intensif akibat luka serius di kepala, yang diduga berasal dari perundungan oleh teman sekelasnya.
Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, menambahkan bahwa korban ternyata juga menderita tumor yang baru terdeteksi saat perawatan.
“Memang si anak ini sudah menderita tumor, baru ketahuan saja setelah diperiksa. Terpicu kemarin dengan kejadian itu,” kata Benyamin.
Baca Juga: Biodata Helwa Bachmid, 'Istri Cadangan' Habib Bahar yang Curhat Ditelantarkan
Penyelidikan dan Dukungan untuk Keluarga Korban
Polres Tangsel menegaskan penyelidikan akan terus berlangsung, bekerja sama dengan KPAI, Dinas Pendidikan, dan UPTD PPA Kota Tangsel. Polisi bahkan telah membuat laporan informasi sebagai dasar resmi proses penyelidikan.
Benyamin menekankan, “Kalau memang keluarga mengadukan, kita serahkan kepada Pak Kapolres. Penanganan hukumnya kewenangan kepolisian.”
MH diduga menjadi korban perundungan pada 20 Oktober 2025, ketika kepalanya dihantam kursi besi oleh teman sekelasnya. Kondisinya sempat stabil, tetapi memburuk hingga harus dirawat di ICU sejak 11 November.
LBH Korban yang mendampingi keluarga membagikan kabar duka tersebut. “Korban sudah tidak ada. Ini saya lagi otw RS,” kata Alvian, pendamping LBH Korban.
Pemkot Tangsel telah membentuk Satgas Anti-bullying di sekolah-sekolah, serta memperkuat Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK).
Artikel Terkait
Curhat Ibu Timothy Anugerah, Bantah Isu Gangguan Mental, Buka Suara Tentang Dugaan Bullying di Unud
Korban Bullying Jadi Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Bukti Negara Gagal Cegah Ekstremisme Usia Dini
Singgung Peristiwa di SMAN 72 Kelapa Gading, Wapres Gibran: Sekolah Harus Bebas Bullying
Pramono Anung Yakin Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Bukan Korban Bullying
Polisi Dalami Dugaan Bullying di Balik Aksi Mahasiswi Ira Siti Nurazizah Lompat dari Gedung FEB Unpak Bogor