• Minggu, 21 Desember 2025

Curhat Ibu Timothy Anugerah, Bantah Isu Gangguan Mental, Buka Suara Tentang Dugaan Bullying di Unud

Photo Author
- Jumat, 24 Oktober 2025 | 14:07 WIB
Ibu Timothy Anugerah buka suara soal dugaan bullying Timothy Anugerah di Unud. (Instagram @sumargodenny)
Ibu Timothy Anugerah buka suara soal dugaan bullying Timothy Anugerah di Unud. (Instagram @sumargodenny)

 

KONTEKS.CO.ID - Kematian mahasiswa Universitas Udayana, Timothy Anugerah, masih menyisakan duka dan tanda tanya bagi publik.

Di tengah beredarnya isu mengenai dugaan gangguan mental dan perundungan, sang ibu, Sharon, akhirnya berbagi kisah dalam perbincangan hangat di kanal YouTube Denny Sumargo pada Kamis 23 Oktober 2025.

Sharon membuka ceritanya dengan momen memilukan ketika tiba di rumah sakit. Ia menyebut putranya masih sempat sadar meski dalam kondisi kritis.

“Dari jatuh sampai saya datang, Timmy masih sadar. Dia masih bisa jawab kalau jatuh dari lantai empat,” ungkapnya lirih.

Baca Juga: Jadwal Alwi Farhan vs Kunlavut Vitidsarn Hari Ini di French Open 2025: Fajar-Fikri Tutup Aksi Indonesia

Bantah Isu Gangguan Mental

Salah satu kabar yang paling menyakitkan bagi Sharon adalah tudingan bahwa anaknya mengalami gangguan mental.

Dengan tegas, ia menampik isu tersebut. “Orang bilang Timmy sakit jiwa, padahal tidak,” ujarnya.

Menurut Sharon, Timothy sempat mengalami keterlambatan bicara di masa kecilnya karena penumpukan kotoran di telinga, bukan karena masalah psikologis.

Hasil pemeriksaan psikolog bahkan menyatakan bahwa Timothy termasuk anak yang cerdas dan cepat berpikir. “Timmy itu jenius, bukan anak dengan masalah mental,” tambahnya.

Baca Juga: Prabowo Hadiri KTT ASEAN Kuala Lumpur, Bahas Energi Nuklir Damai dan Genosida di Gaza

Menepis Dugaan Bullying di Kampus

Isu perundungan di kampus juga ditepis oleh Sharon. Ia menjelaskan bahwa anaknya sudah terbiasa menghadapi bullying sejak kecil dengan bimbingan psikolog.

“Dia sudah tahu bagaimana menghadapi bullying. Jadi kalau dibilang dia di-bully di kampus, saya pikir tidak,” tuturnya.

Namun, Sharon tidak menampik bahwa beberapa mahasiswa datang meminta maaf setelah kematian putranya. “Ada tiga orang yang datang, Leo, Vito, dan Eric,” kata Sharon.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X