KONTEKS.CO.ID - Langkah baru dalam memperkuat konektivitas pariwisata antara Indonesia dan Korea Selatan resmi dimulai.
Maskapai asal Negeri Ginseng, Eastar Jet, kini membuka rute penerbangan langsung Incheon–Manado, yang diharapkan menjadi pintu masuk baru bagi wisatawan Korea menuju Indonesia Timur.
Penerbangan perdana rute tersebut telah mendarat di Bandara Sam Ratulangi, Manado, pada 27 Oktober 2025, dan disambut secara resmi oleh Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Ni Made Ayu Marthini.
Baca Juga: Tiga Maskapai Ini Beri Diskon Tarif Tiket Pesawat Hingga 31 Juli 2025
Made menilai pembukaan rute ini sebagai langkah strategis yang akan memperluas jangkauan wisatawan mancanegara, khususnya dari Korea Selatan.
“Penerbangan ini menandai dimulainya rute langsung baru yang diharapkan dapat memperkuat konektivitas udara antara kedua negara serta mendukung peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia, khususnya ke destinasi unggulan di kawasan Indonesia Timur,” ujar Made, dalam keterangannya, Sabtu, 1 November 2025.
Menurut Made, konektivitas udara menjadi salah satu faktor utama dalam meningkatkan daya saing destinasi wisata.
“Kami berterima kasih kepada Eastar Jet atas kepercayaannya membuka rute baru ini, dan kami siap berkolaborasi dalam promosi terpadu untuk menjadikan Manado sebagai destinasi favorit wisatawan Republik Korea,” tambahnya.
Rute Incheon–Manado akan beroperasi dua kali dalam sepekan menggunakan pesawat Boeing 737-800 yang mampu menampung lebih dari 180 penumpang.
Baca Juga: Laptop Menyala Jatuh ke Ruang Kargo, Pilot United Airlines Panik Langsung Putar Balik ke Bandara
Kehadiran penerbangan langsung ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan sektor pariwisata di Sulawesi Utara, yang dikenal dengan pesona Taman Laut Bunaken, Likupang, dan beragam destinasi alam serta budaya lainnya.
“Rute ini diharapkan mampu memperkuat upaya Pemerintah Indonesia dalam mencapai target kunjungan 15 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2025. Korea Selatan merupakan salah satu pasar utama yang menunjukkan pertumbuhan positif, dengan minat tinggi terhadap wisata alam, kuliner, dan minat khusus seperti golf, wisata premium, serta bahari,” ucap Made.
Selain memperluas pasar wisata, Made menilai rute baru ini juga berpotensi memperkuat ekosistem pariwisata nasional, membuka peluang investasi, dan memberikan dampak ekonomi langsung bagi masyarakat lokal.
Artikel Terkait
Turis Inggris Hilang di Pantai Legian Bali, Pencarian Darurat Sudah 24 Jam, Belum Ada Hasil
Turis Inggris yang Hilang di Pantai Legian Ditemukan Tewas
Teman Turis Inggris Kritik Lambannya Pencarian, Mengaku Sewa Helikopter Rp38 Juta Sendiri
Tembus 10 Juta, Kunjungan Turis Asing Januari-Agustus 2025 Catat Rekor Tertinggi Sejak Pandemi
Bidik Turis Australia, Kemenpar Gelar Famtrip Wisata Edukasi Jelajahi Borobudur hingga Bali