KONTEKS.CO.ID - Kekhawatiran meningkat atas nasib seorang turis asal Inggris di laut Bali yang terseret arus lebih dari 24 jam lalu.
Harrison Edward Nada Kontounas, nama turis itu, dilaporkan berenang bersama dua temannya di Pantai Legian pada Rabu sore lalu.
Mereka berenang di tengah arus kuat hingga menyeretnya ke tengah laut.
Saat itu, petugas penjaga pantai sudah memperingatkan untuk segera keluar dari air karena kecepatan angin mencapai 18 meter per jam.
Kedua temannya berhasil kembali ke daratan, tetapi Harrison, pemuda 23 tahun asal London, hilang di laut bergelombang.
Pencarian darurat kini masih berlangsung untuk menemukan Harrison.
Rekaman video menunjukkan operasi penyelamatan gabungan dengan menggunakan perahu dan helikopter.
Satu tim SAR dikerahkan ke Pantai Legian, lokasi korban terakhir terlihat berenang, sementara tim lainnya menyisir area Pantai Kelan.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas), Nyoman Sidakarya, telah memberi pernyataan.
Baca Juga: Lewat LokaModal, Menteri Maman Serukan UMKM Lebih Disiplin Atur Keuangan
“Kami mengimbau agar masyarakat berhati-hati dalam melakukan aktivitas di luar ruangan, termasuk wisata pantai,” katanya.
Bendera merah, penanda larangan berenang karena kondisi berbahaya seperti arus balik, telah dipasang pasca kejadian ini.***
Artikel Terkait
Bukan Kuta atau Seminyak, Inilah 5 Hidden Gem Bali yang Tersembunyi dengan Panorama Rahasia yang Bikin Traveler Auto Jatuh Hati
Sari Timbul Glass Factory Bali, Taman Seni Instagramable Perpaduan Alam, Kaca dan Budaya Lokal
Dua Negaranya Perang, Warga Rusia dan Ukraina Justru Bermitra Narkoba di Bali
Diusir saat Salurkan Bantuan Banjir Bali, Aisar Khaled Diganjar Penghargaan Bergengsi dari DPD RI
Tewas di Bali, Turis Australia Dipulangkan tanpa Jantung, Ini Pernyataan Keluarga