KONTEKS.CO.ID - KBRI Phnom Penh menegaskan maraknya kasus penipuan siber dan perekrutan tenaga kerja ilegal di Kamboja bukan fenomena baru.
Hingga September 2025, lebih dari 3.300 kasus yang melibatkan WNI berhasil ditangani.
Kasus-kasus yang ditangani itu mulai penyelamatan korban, pendampingan hukum, hingga pemulangan.
Angka ini menunjukkan jaringan kejahatan lintas negara masih aktif merekrut warga Indonesia melalui iming-iming pekerjaan yang tidak sesuai kenyataan.
Melihat pola yang terus berulang, KBRI kembali mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap tawaran bekerja di luar negeri dengan janji gaji tinggi namun tanpa kualifikasi yang jelas.
Banyak dari tawaran tersebut ternyata menjadi pintu masuk ke praktik perdagangan manusia atau pemaksaan bekerja sebagai operator penipuan daring.
Baca Juga: Ditangkap Polsek Penjaringan, Polisi Gadungan Penipu Ojol Ternyata Residivis Kambuhan
“Kami meminta masyarakat untuk selalu memverifikasi informasi dan tidak mudah tergiur,” begitu pernyataan dari KBRI Phnom Phenh.
KBRI juga menyampaikan pihaknya siap memberikan bantuan bagi WNI yang menghadapi masalah di Kamboja, baik terkait kasus penipuan, pekerjaan, maupun isu keselamatan pribadi.
WNI yang membutuhkan dukungan dapat menghubungi hotline KBRI Phnom Penh di +855 12 813 282 untuk mendapatkan bantuan konsuler maupun informasi darurat.***
Artikel Terkait
Sempat Unggul Lewat Gol Egy, Dewa United Ditahan Klub Kamboja yang Bermain 10 Orang di AFC Challenge League
Cak Imin: Kamboja Bukan Tempat Aman untuk Pekerja Indonesia
Otoritas Kamboja Tangkap 106 WNI karena Penipuan Daring, Lokasi Tuol Kork Phnom Penh
Perbatasan Kamboja dan Thailand Panas Lagi: 1 Orang Tewas Tertembak, Ratusan Keluarga Dievakuasi