KONTEKS.CO.ID - Misri Puspita Sari, perempuan asal Jambi yang berusia 23 tahun kini menjadi perhatian publik setelah namanya muncul sebagai salah satu tersangka dalam proses hukum terkait kematian Brigadir Muhammad Nurhadi.
Kini, pihak keluarga Misri Puspita Sari menuntut kepastian hukum atas penetapan status tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir Nurhadi di Gili Trawangan, Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Selain Misri, Kompol I Made Yogi Purusa Utama dan Ipda Haris Chandra yang merupakan rekan sejawat Brigadir Nurhadi, juga ditetapkan sebagai tersangka.
Baca Juga: Nadiem Makarim Diperiksa 15 Juli 2025 Usai Kejagung Geledah Kantor GoTo
Pembelaan Keluarga Misri Puspita Sari
Keluarga Misri tinggal di sebuah rumah kawasan Mendalo Darat, Kabupaten Muaro Jambi. Sang Tante yang bernama Neni, mewakili keluarga, tidak terima jika Misri Puspita Sari disebut pembunuh.
"Kami pihak keluarga meminta kepastian hukum dan menyayangkan anak kami disudutkan di media sosial. Padahal ada dua tersangka lagi, apalagi mereka sempat tidak ditahan," katanya yang dilansir pada Jumat, 11 Juli 2025.
Neni mengetahui benar bahwa Misri merupakan sosok perempuan penyayang, "Dia ini tidak tegaan, apalagi untuk menyakiti sesama. Kok bisa dituduh melakukan pembunuhan,” jelasnya.
Sebelum peristiwa tersebut, Misri sempat berpamitan kepada ibunya ke Lombok untuk bekerja. "Tiba-tiba, ada kabar terjerat kasus pembunuhan. Kami di sini terkejut," tuturnya.
Kemudian, Misri sempat berkomunikasi melalui telepon dengan keluarganya di Jambi. "Misri cerita kalau dia ini sebenarnya membantu korban. Tapi malah ditetapkan sebagai tersangka," terangnya.
Baca Juga: 30 Wakil Menteri Rangkap Jabatan Jadi Komisaris BUMN, Risiko Konflik Kepentingan dan Sorotan Etika
Tulang Punggung Keluarga
Disebutkan bahwa Misri Puspita Sari merupakan pribadi yang berprestasi, baik akademik maupun non-akademik.
“Misri menjadi kandidat Bujang Gadis Jambi. Bahkan di nasional, serta berjumpa langsung dengan Presiden Jokowi," katanya.
"Dia (Misri) mengutamakan keluarga kecilnya (ayah, ibu, adik-adik). Bahkan pasca ayahnya meninggal dia menjadi tulang punggung keluarga," tuturnya.
Misri bahkan pernah bekerja di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jambi sebelum bekerja di Jakarta. "Satu (adik) tidak jadi masuk kuliah, satu lagi tidak jadi masuk TK, karena biaya," jelasnya.
Artikel Terkait
Dito Mahendra Digarap Soal Kepemilikan Mobil Mewah terkait TPPU Nurhadi
Kasus Kematian Brigadir Nurhadi Mulai Terungkap Tapi Dua Tersangka Utama Tidak Ditahan, Ini Alasan Polisi
Biodata Misri Puspita Sari, Dibayar Rp10 Juta Per Malam, Siswi Berprestasi Ini Saksi Kunci Pembunuhan Brigadir Nurhadi