Setelah kedua paket sampai, polisi langsung menggerebek dan menangkap Ahchee di sebuah properti di Kuta Utara.
Polisi menyatakan mereka menyita 1,8 kg kokain dari lokasi tersebut, dengan berat bersih 1,7 kg tanpa kemasan.
Di apartemen tempat Ahchee ditangkap, polisi juga menemukan timbangan, plastik kecil, dan sebuah telepon.
Baca Juga: Dulu Langka karena Mahal, Kini Jumlah Pengguna Kokain di Indonesia Naik Drastis
Ahchee mengaku kepada polisi ia tidak mengenal pemilik narkoba tersebut, dan menyatakan hanya diminta mengambil paket oleh seseorang yang disebut “bos” dengan imbalan Rp50 juta.
Polisi menyatakan narkoba yang ditemukan di apartemen Ahchee memiliki nilai jual sekitar AUD1,1 juta.
Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia telah mengonfirmasi mereka memberikan bantuan konsuler kepada seorang warga Australia di Bali.
“Karena kewajiban privasi, kami tidak dapat memberikan komentar lebih lanjut,” kata juru bicara.
Siapa Lamar Aaron Ahchee?
Profil LinkedIn Ahchee mencantumkan posisi senior di beberapa perusahaan ternama seperti OMNIA Dayclub Bali (Hakkasan Group), Seadeck Australia, dan Marquee Nightclub Sydney.
Ia juga pernah bekerja sebagai koordinator humas junior di Qantas.
Di media sosialnya, Ahchee menyatakan telah tinggal di Indonesia sejak 2017.
Baca Juga: PM Australia Beri Kalung Syal untuk Bobby Kucing Prabowo
Posisi terakhirnya tercatat sebagai General Manager di Brick Lane Bali, sebuah restoran dan bar di Canggu.
Dalam unggahan Facebook terbaru, Ahchee mengumumkan ia meninggalkan Brick Lane untuk "memulai petualangan baru".
Artikel Terkait
8 Fakta Menarik Pablo Escobar Raja Kokain dengan Harta Rp405 Triliun, No 1 Ternyata Anak Guru!
Letjen Djaka Budi Utama Resmi Jadi Dirjen Bea Cukai, Ini Tugas Berat dan Nominal Gaji yang Akan Diterima
Alasan Bea Cukai Dipimpin Jenderal TNI, Prasetyo Hadi: Djaka Budhi Utama Sosok Pemberani